BMKG Imbau Nelayan Pesisir Selatan Jawa Waspadai Gelombang Tinggi
Cholis Anwar
Sabtu, 1 Juni 2024 13:27:00
Murianews, Cilacap – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau nelayan di pesisir selatan Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Daerah Istimewa Yogyakarta untuk mewaspadai potensi gelombang tinggi yang terjadi selama musim angin timuran.
Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap, Teguh Wardoyo, mengatakan, musim angin timuran yang berlangsung di wilayah selatan Indonesia pada bulan Juni-Oktober identik dengan masa panen ikan bagi nelayan, khususnya yang berada di pesisir selatan Jabar-DIY.
”Saat ini hingga beberapa hari ke depan, tinggi gelombang memang masuk kategori sedang (1,25-2,5 meter), meskipun beberapa hari sebelumnya sempat terjadi gelombang tinggi (2,5-4 meter),” ujar Teguh dikutip dari Antara, Sabtu (1/6/2024).
Namun, ia memperingatkan potensi terjadinya gelombang tinggi hingga sangat tinggi, yakni 4-6 meter dapat meningkat seiring dengan menguatnya musim angin timuran. Peningkatan tinggi gelombang ini biasa terjadi saat puncak musim angin timuran yang diprakirakan berlangsung pada bulan Juli-September.
”Pola angin pada puncak musim angin timuran cenderung searah dengan kecepatan tinggi, sehingga berpotensi meningkatkan tinggi gelombang,” tambah Teguh.
Oleh karena itu, BMKG mengimbau nelayan di pesisir selatan Jawa Barat hingga Daerah Istimewa Yogyakarta untuk tetap waspada terhadap kemungkinan terjadinya peningkatan tinggi gelombang laut.
Sebelumnya, Ketua Koperasi Unit Desa (KUD) Mino Saroyo Cilacap, Untung Jayanto, mengakui jika saat ini nelayan di pesisir selatan Kabupaten Cilacap telah memasuki masa panen ikan.
Hasil tangkapan yang dilelang di delapan tempat pelelangan ikan (TPI) yang dikelola KUD Mino Saroyo mulai meningkat meskipun belum signifikan.
”Puncak masa panen diperkirakan berlangsung pada bulan Agustus-September,” kata Untung.



