Rabu, 19 November 2025

Murianews, BandungNelayan yang berada di wilayah Jawa Barat (Jabar) diminta untuk meningkatkan kewaspadaannya. Menyurul imbauan Badan meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) terkait adanya gelombang tinggi di wilayah tersebut.

Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo mengatakan, potensi terjadinya gelombang tinggi di jabar itu sebenarnya sudah berlangsung beberapa hari lalu. Namun, minggu ini juga akan berpotensi terjadi lagi.

Dalam hal ini, kata dia, tinggi gelombang di wilayah perairan selatan Jabar, perairan selatan Jateng, dan perairan selatan DIY diprakirakan berkisar 1,25-2,5 meter atau kategori sedang.

Sementara di wilayah Samudra Hindia selatan Jabar, Samudra Hindia selatan Jateng, dan Samudra Hindia selatan DIY diprakirakan berkisar 2,5-4 meter atau kategori tinggi.

”Meskipun tinggi gelombang di wilayah perairan atau pantai selatan Jabar-DIY relatif sedang, kami imbau wisatawan untuk tidak bermain air atau berenang terutama di wilayah pantai yang terhubung langsung dengan laut lepas,” katanya dikutip dari Antara, Kamis (6/6/2024).

Menurutnya, potensi gelombang tinggi di laut selatan Jabar akan semakin sering terjadi seiring dengan menguatnya musim angin timuran. Bahkan tidak menutup kemungkinan puncak gelombang tinggi terjadi pada saat puncak musim angin timuran. Ketinggian gelombang diperkirakan mencapai 4-6 meter.

”Kami akan terus memantau perkembangan tinggi gelombang di wilayah perairan selatan Jabar-DIY maupun Samudra Hindia selatan Jabar DIY yang saat ini telah memasuki musim angin timuran,” katanya.

Karena itu, pihaknya mengimbau kepada para nelayan dan seluruh pengguna jasa angkutan laut untuk memperhatikan risiko tinggi gelombang ini.

”Tinggi gelombang di atas 2,5 meter berisiko terhadap kapal feri serta kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4 meter berisiko terhadap kapal berukuran besar seperti kapal kargo serta kapal pesiar,” kata Teguh.

Komentar