Rabu, 19 November 2025

Murianews, Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan peringatan serius terhadap ancaman gelombang panas yang diperkirakan akan terjadi dalam lima tahun mendatang.

Dalam Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Inflasi 2024, Jumat (14/6/2024), Presiden Jokowi memperingatkan suhu panas ini memiliki dampak potensial yang serius bagi kesejahteraan rakyat, bahkan berpotensi mengakibatkan kelaparan berat.

”Suhu panas saat ini sudah mulai terjadi, bahkan di India mencapai 50 derajat. Food and Agriculture Organization (FAO) sendiri sudah menyampaikan bahwa jika suhu panas ini tidak diatasi, maka akan membuat dunia mengalami kelaparan berat pada 2050,” tegas Presiden Jokowi dikutip dari siaran langsung Youtube Sekretariat Presiden, Jumat (14/6/2024).

Presiden Jokowi juga menekankan perlunya antisipasi dari pemerintah pusat dan daerah menghadapi ancaman ini. Diperkirakan sebanyak 50 juta petani akan mengalami kekurangan air, yang berpotensi merusak produksi pangan.

”Diperkirakan 50 juta petani akan kekurangan air, tidak ada air. Artinya apa? Jangan main-main urusan kekeringan, jangan main-main urusan gelombang panas,” ujarnya.

Presiden menjelaskan, kekeringan ini akan berdampak langsung pada inflasi, karena produksi pangan akan menurun, memicu kenaikan harga pangan.

”Produksi berkurang, stok tidak ada, artinya harga pasti akan naik. Hukum pasar seperti itu,” paparnya.

Untuk mengatasi dampak tersebut, Presiden Jokowi telah memerintahkan Kementerian Pertanian (Kementan) dan Kementerian PUPR untuk segera membangun pompa air di daerah-daerah yang utamanya memproduksi beras.

”Dalam tiga bulan ini, Kementan dan Kementerian PUPR sudah saya perintahkan kerja sama dengan TNI, Panglima TNI, dan kodam-kodam untuk secepatnya memasang, membangun pompa-pompa. Mungkin 20 ribuan pompa akan kita pasang di daerah-daerah yang memiliki produksi utamanya beras,” ungkap Presiden Jokowi.

Komentar

Terpopuler