Pemkab Aceh Jaya Larang Panjat Pinang dalam Perayaan HUT ke-79 RI
Cholis Anwar
Senin, 12 Agustus 2024 08:50:00
Murianews, Aceh Jaya – Pemerintah Kabupaten Aceh Jaya, Provinsi Aceh, secara resmi melarang warganya menggelar perlombaan panjat pinang dalam rangka perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Republik Indonesia pada 17 Agustus 2024 mendatang.
Larangan ini dituangkan dalam surat instruksi yang dikeluarkan oleh Penjabat (Pj) Bupati Aceh Jaya, Murtala, dengan nomor surat 400.14.1.1/665/2024.
Instruksi tersebut berisi empat poin utama yang ditujukan kepada seluruh Kepala SKPK di lingkungan Pemerintah Kabupaten Aceh Jaya, para Keuchik (Kepala Desa), serta pimpinan BUMN dan BUMD setempat.
Dalam poin pertama, seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) dan karyawan BUMN/BUMD diwajibkan untuk menghadiri upacara penaikan dan penurunan bendera merah putih pada 17 Agustus 2024.
Para peserta upacara diinstruksikan mengenakan pakaian adat Aceh, dengan pejabat eselon II dan kepala SKPK diwajibkan memakai Kupiah Meukeutop untuk pria dan kain songket untuk wanita. Sementara itu, peserta upacara dari kalangan siswa dan siswi diwajibkan mengenakan seragam sekolah.
Pada poin keempat, surat instruksi tersebut dengan tegas melarang pelaksanaan kegiatan panjat pinang di setiap kecamatan dan gampong (desa) di wilayah Aceh Jaya.
Kegiatan panjat pinang dinilai tidak memiliki nilai edukasi dan dianggap membahayakan keselamatan peserta, sehingga dilarang diadakan dalam perayaan HUT RI tahun ini.
Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Pemkab Aceh Jaya, Aula Andhika Djamal, membenarkan adanya surat instruksi tersebut.
Menurutnya, pemerintah daerah hanya akan mengadakan perlombaan lagu-lagu kebangsaan dan hymne di tingkat sekolah menengah, yang dinilai lebih bermanfaat.
”Aceh Jaya hanya memperlombakan lagu-lagu kebangsaan dan hymne di tingkat sekolah menengah, karena ini lebih bermanfaat," ujar Aula dikutip dari Kompas.com, Senin (12/8/2024).
Aula juga menambahkan selain aspek keamanan, kondisi cuaca di Aceh Jaya yang sedang memasuki musim penghujan menjadi salah satu alasan di balik larangan tersebut.
”Lagi pula Aceh Jaya saat ini memasuki musim penghujan, saya kira begitu saja,” pungkasnya.
