Sosok Marissa Haque, dari Artis hingga Berkiprah di Dunia Politik
Cholis Anwar
Rabu, 2 Oktober 2024 11:56:00
Murianews, Jakarta – Dunia hiburan dan politik Indonesia berduka. Artis senior sekaligus politisi, Marissa Grace Haque atau yang dikenal dengan Marissa Haque, meninggal dunia pada hari ini, di usia 61 tahun.
Marissa, yang lahir di Balikpapan pada 15 Oktober 1962, dikenal luas sebagai salah satu bintang besar di era 1980-an. Namun, tak hanya gemilang di dunia hiburan, Marissa juga menorehkan karier panjang di dunia politik Indonesia.
Marissa memulai kiprah politiknya pada 2004 ketika terpilih sebagai anggota DPR RI dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) untuk Daerah Pemilihan (Dapil) Jawa Barat II. Selama menjadi anggota DPR, ia aktif dalam berbagai isu, termasuk lingkungan hidup, pendidikan, dan pemberdayaan perempuan, mencerminkan komitmennya pada kesejahteraan sosial.
Pada tahun 2006, Marissa mencoba peruntungannya di politik lokal dengan maju sebagai calon Wakil Gubernur Banten mendampingi Zulkieflimansyah, yang diusung oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Sarikat Indonesia (PSI).
Sayangnya, pasangan ini tidak berhasil memenangkan pemilihan tersebut, kalah dari pasangan Ratu Atut Chosiyah dan Mohammad Masduki yang didukung PDIP. Pencalonannya tersebut mengakibatkan dirinya dikeluarkan dari DPR dan diminta mundur dari partai oleh Sekretaris Jenderal PDIP, Pramono Anung.
Kendati tak berhasil dalam Pilkada Banten, langkah politik Marissa di Banten menandai pentingnya peranannya di ranah politik lokal. Pencalonannya memperkuat dedikasinya terhadap pembangunan daerah, terutama di Banten.
Pada 7 Oktober 2007, Marissa Haque pindah ke Partai Persatuan Pembangunan (PPP) bersama sang suami, musisi Ikang Fawzi, dan politisi Paula Onky Alexander. Ia kembali terlibat aktif dalam kegiatan politik, khususnya kampanye di wilayah Banten.
Namun, masa politiknya di PPP tidak berlangsung lama. Pada 4 Oktober 2014, Marissa resmi bergabung dengan Partai Amanat Nasional (PAN), dengan alasan perbedaan prinsip sebagai penyebab perpindahannya dari PPP ke PAN.
Di luar karier politiknya, Marissa Haque memiliki latar belakang akademik yang impresif. Ia adalah lulusan Fakultas Hukum Universitas Trisakti dan melanjutkan pendidikan S2 dalam bidang bahasa anak tuna rungu di Universitas Katolik Atmajaya.
Marissa juga meraih gelar Magister Administrasi Bisnis (MBA) dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Gajah Mada, Yogyakarta, dan pada Februari 2012, ia berhasil menyelesaikan gelar doktor dari Pusat Studi Lingkungan Institut Pertanian Bogor (IPB).
Meski tidak selalu berada di garis depan politik nasional, Marissa tetap aktif dalam berbagai isu sosial dan politik, terutama di level lokal. Perpindahannya antar partai politik menunjukkan dinamika dan fleksibilitasnya dalam mengikuti pandangan yang ia anggap relevan dengan kondisi sosial.
Marissa Haque meninggalkan warisan penting baik di dunia hiburan maupun politik, serta dalam komitmennya terhadap isu-isu sosial yang berdampak langsung pada masyarakat.



