Kamis, 20 November 2025

Murianews, Jakarta – Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan membeberkan skema baru penyaluran bantuan langsung tunai (BLT) yang dirancang menggunakan teknologi pemerintahan (government technology/govtech).

Skema ini akan memanfaatkan sistem berbasis barcode untuk memastikan bantuan lebih tepat sasaran sekaligus mengawasi penggunaan dana oleh penerima.

”Penerima BLT nantinya diwajibkan membuka rekening bank, dan dana yang diterima hanya bisa digunakan sesuai panduan pemerintah, seperti untuk membeli bahan makanan tertentu di pedesaan,” ujar Luhut dikutip dari Antara, Jumat (10/1/2025).

Sebagai contoh, penerima di desa akan diarahkan untuk membeli telur, ayam, atau bahan pangan lainnya dengan memanfaatkan barcode yang diberikan.

Luhut menjelaskan, teknologi barcode memungkinkan pemerintah memantau penggunaan dana secara transparan dan mencegah penyalahgunaan.

Sistem ini dikembangkan oleh tenaga kerja lokal, melibatkan sekitar 300 orang dari Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP), Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Peruri), dan Telkom.

”Sistem ini sepenuhnya karya anak bangsa. Tidak seperti e-KTP yang harus tender hingga sekian triliun, sistem ini dikerjakan lebih efisien,” tegasnya.

Luhut juga mengungkapkan jika Presiden Prabowo Subianto telah menyetujui pertemuan dengan para pengembang sistem ini dalam beberapa minggu mendatang.

Langkah ini dilakukan setelah platform mulai beroperasi untuk memastikan kesiapan dan kelancaran penerapan skema baru tersebut.

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler