Kapolresta Banyuwangi, Kombes Pol Rama Samtama Putra membenarkan adanya kecelakaan pesawat latih tersebut.
Pesawat tersebut jatuh hanya beberapa meter dari bibir pantai. Beruntung, kedua penumpang yang terdiri dari seorang instruktur dan seorang kadet selamat. Saat ini, pesawat latih telah berhasil dievakuasi ke API Banyuwangi dalam kondisi utuh.
Kapolsek Muncar, AKP Mujiono menjelaskan, pesawat latih dengan kode registrasi PK-BYK tersebut sempat terbang rendah dan menukik sebelum jatuh sekitar 100 meter dari bibir pantai Gumuk Kantong.
Evakuasi pesawat melibatkan tim gabungan dari TNI, Polri, dan masyarakat setempat. Proses ini berlangsung hingga malam hari dan menghadapi kendala akibat air laut pasang serta kondisi pasir yang basah.
Komandan Pos TNI AL Muncar, Lettu Laut Pungky Pradita, menyebutkan bahwa pesawat harus ditarik secara manual menggunakan tali.
”Evakuasi ditarik manual dengan tali karena posisi pesawat terbalik dan sebagian tertimbun pasir,” kata Pungky.
Murianews, Banyuwangi – Sebuah pesawat latih milik Akademi Penerbangan Indonesia (API) Banyuwangi mengalami kecelakaan di perairan Gumuk Kantong, Desa Sumbersewu, Kecamatan Muncar, Banyuwangi, Jawa Timur, pada Selasa (4/2/2025) sekitar pukul 14.00 WIB.
Kapolresta Banyuwangi, Kombes Pol Rama Samtama Putra membenarkan adanya kecelakaan pesawat latih tersebut.
”Laporan nelayan pukul 14.00 WIB menyatakan bahwa ada satu pesawat latih dari API dengan satu instruktur dan satu kadet jatuh di Gumuk Kantong daerah Muncar,” ujarnya dikutip dari Kompas.com, Rabu (5/2/2025).
Pesawat tersebut jatuh hanya beberapa meter dari bibir pantai. Beruntung, kedua penumpang yang terdiri dari seorang instruktur dan seorang kadet selamat. Saat ini, pesawat latih telah berhasil dievakuasi ke API Banyuwangi dalam kondisi utuh.
Kapolsek Muncar, AKP Mujiono menjelaskan, pesawat latih dengan kode registrasi PK-BYK tersebut sempat terbang rendah dan menukik sebelum jatuh sekitar 100 meter dari bibir pantai Gumuk Kantong.
Evakuasi pesawat melibatkan tim gabungan dari TNI, Polri, dan masyarakat setempat. Proses ini berlangsung hingga malam hari dan menghadapi kendala akibat air laut pasang serta kondisi pasir yang basah.
Komandan Pos TNI AL Muncar, Lettu Laut Pungky Pradita, menyebutkan bahwa pesawat harus ditarik secara manual menggunakan tali.
”Evakuasi ditarik manual dengan tali karena posisi pesawat terbalik dan sebagian tertimbun pasir,” kata Pungky.
Ratusan relawan...
Danden TNI AU Rajegwesi Banyuwangi, Peltu Salikul, menambahkan bahwa ratusan relawan dikerahkan untuk membantu menarik badan pesawat ke jalan raya, yang berjarak sekitar 50 meter dari lokasi jatuh.
Saat ini, pihak API Banyuwangi telah mengamankan black box pesawat latih sebagai langkah awal untuk menyelidiki penyebab kecelakaan. Kapolsek Muncar, AKP Mujiono, menegaskan bahwa proses penyelidikan masih berlangsung.
”Untuk sementara, black box telah diamankan pihak API sebagai petunjuk penyebab pesawat jatuh,” ujarnya.