Rabu, 19 November 2025

Murianews, Jakarta – Nama Iskandar, Chief Executive Officer (CEO) Calypte Holding, tengah menjadi sorotan publik. Pasalnya, meski maskapai penerbangan yang dipimpinnya bernama Indonesia Airlines, perusahaan tersebut ternyata berbasis di Singapura.

Indonesia Airlines, yang akan segera mengudara, beroperasi di bawah naungan PT Indonesia Airlines Group dengan pusat operasional di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten. Pencatatan resmi maskapai ini dilakukan pada 7 Maret 2025 di hadapan notaris.

Mengutip dari RRI.co.id, Iskandar merupakan putra asli Indonesia yang lahir di Bireuen, Aceh, pada 7 April 1983. Ia menyelesaikan pendidikan tingginya di Universitas Syiah Kuala (USK), Banda Aceh.

Karier profesionalnya dimulai saat ia bergabung dengan Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi (BRR) Aceh-Nias pascatsunami. Pada periode 2006 hingga 2009, ia bekerja di Perusahaan Listrik Negara (PLN) sebelum beralih ke dunia perbankan dan asuransi.

Selama berkarier di sektor keuangan, Iskandar kerap berinteraksi dengan para ahli di bidang kelistrikan, yang kemudian menginspirasi dirinya untuk merintis bisnis di sektor energi.

Pada 2015, ia memutuskan meninggalkan dunia perbankan dan mulai mengembangkan proyek kelistrikan di Indonesia dengan menggandeng investor dari berbagai negara.

Pada 2017, Iskandar mendirikan perusahaan kelistrikan dengan modal yang dikumpulkannya selama berkarier di sektor keuangan. Namun, pandemi Covid-19 membawa tantangan besar bagi bisnis tersebut.

Tidak menyerah, Iskandar kemudian berkolaborasi dengan rekan bisnis dari Singapura, yang melahirkan Calypte Holding Pte. Ltd.

Kini, Calypte Holding bergerak di tiga sektor utama, yaitu energi, pertanian, dan aviasi. Salah satu proyek terbesarnya adalah pendirian Indonesia Airlines, yang bertujuan menghadirkan maskapai penerbangan berstandar premium untuk melayani rute internasional.

Komentar

Berita Terkini