Rabu, 19 November 2025

Murianews, Jakarta – Sembilan warga sipil meninggal dalam ledakan yang terjadi saat TNI melakukan pemusnahan amunisi kedaluwarsa di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, pada Senin (12/5/2025) pukul 09.30 WIB.

Pemusnahan amunisi ini dilakukan oleh jajaran Gudang Pusat Amunisi III Pusat Peralatan TNI AD.

Kepala Dinas Penerangan (Kadispenad) TNI AD, Brigjen Wahyu Yudhayana mengatakan, sebelum pemusnahan telah dilakukan pengecekan personel dan lokasi, dan semuanya dinyatakan aman.

Namun, ledakan tak terduga terjadi saat tim penyusun amunisi sedang menangani detonator di dalam lubang.

Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Mayjen TNI Kristomei Sianturi mengatakan, dugaan awal warga sipil yang meninggal tersebut sedang berupaya mengumpulkan sisa-sisa amunisi seperti granat dan mortir.

”Apakah serpihan-serpihan logamnya yang dikumpulkan, kemudian tembaga, atau besi, yang memang bekas dari granat, mortir, itu yang biasanya masyarakat ambil logam tersebut,” kata Kristomei.

Ia menambahkan bahwa ada kemungkinan bom yang belum meledak memicu ledakan susulan.

Kristomei menegaskan dugaan ini masih bersifat sementara dan TNI masih melakukan investigasi untuk memastikan penyebab pasti ledakan amunisi di Garut yang juga menyebabkan empat prajurit TNI meninggal dunia.

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler