Rabu, 19 November 2025

Murianews, Jakarta – Badan Penyelenggara Haji (BP Haji) berencana meningkatkan jumlah petugas haji perempuan secara signifikan pada penyelenggaraan ibadah haji 1447 Hijriah atau 2026 mendatang.

Langkah ini diambil untuk mengatasi ketidakseimbangan antara jumlah petugas dan mayoritas jemaah haji yang didominasi perempuan.

Wakil Kepala BP Haji, Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan, proporsi pembimbing perempuan idealnya mencapai minimal 50 persen atau sebanding dengan kuota jemaah perempuan.

”Makanya salah satu yang jadi catatan kami ke depan, pembimbing perempuan itu minimal proporsional, 50-50 atau sesuai dengan kuota perempuan,” ujar Dahnil dikutip dari Kompas.com, Rabu (28/5/2025).

Dahnil mengakui bahwa salah satu persoalan paling krusial yang dihadapi dalam ibadah haji 2025 adalah kurangnya pembimbing ibadah perempuan. Menurutnya, ada segmen-segmen ibadah tertentu yang idealnya didampingi oleh pembimbing perempuan.

”Yang paling krusial itu pembimbing ibadah yang perempuan. Kan ada segmen-segmen ibadah yang memang idealnya didampingi oleh pembimbing ibadah perempuan,” tuturnya.

Ke depan, BP Haji yang akan sepenuhnya memegang penyelenggaraan ibadah haji 2026, akan menyiapkan sistem perekrutan petugas dengan prioritas pada perempuan.

Untuk mendukung hal ini, BP Haji berencana membentuk Badan Pendidikan dan Pelatihan (Badiklat) khusus petugas haji.

”Ke depan akan menyiapkan para petugas perempuan. Makanya kami, BP Haji nanti eksis, kami bikin Badan Pendidikan dan Pelatihan (Badiklat) petugas haji,” jelas Dahnil.

Badiklat ini akan menjadi wadah khusus untuk mempersiapkan para petugas haji 2026.

”Kami mau ke depan ada Badiklat khusus yang memang menyiapkan para, apa namanya, petugas haji. Kami akan bikin perubahan sistem rekrutmen petugas,” terangnya.

Komentar