Rabu, 19 November 2025

Murianews, Jakarta – Pemerintah Iran mengklaim telah mengantisipasi serangan udara Amerika Serikat (AS) terhadap fasilitas nuklir Fordow. Bahkan fasilitas tersebut telah dievakuasi dan tidak mengalami kerusakan parah.

Hal ini disampaikan oleh penasihat ketua parlemen Iran, Mehdi Mohammadi, melalui platform X.

”Dari sudut pandang Iran, tidak ada kejadian yang mengejutkan. Iran telah memperkirakan serangan terhadap fasilitas nuklir Fordow dalam beberapa hari. Fasilitas nuklir ini sudah dievakuasi sehingga tidak ada kerusakan yang tidak dapat diperbaiki selama serangan hari ini,” kata Mohammadi dikutip dari Antara, Minggu (22/6/2025).

Pernyataan ini muncul setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengklaim keberhasilan operasi militer AS terhadap tiga fasilitas nuklir Iran, termasuk Fordow, Natanz, dan Isfahan.

Trump mengumumkan di Truth Social bahwa serangan telah berhasil dilakukan dan semua pesawat AS telah keluar dari wilayah udara Iran.

Sebelumnya, Anggota Dewan Kebijaksanaan Iran, Mohsen Rezaei, juga pernah menyatakan bahwa Iran telah memindahkan semua material pengayaan nuklir miliknya ke sebuah lokasi yang aman.

Setelah serangan tersebut, Presiden Trump menyampaikan pidato singkat dari Gedung Putih pada Sabtu (21/6/2025) malam waktu setempat.

Dalam pidatonya, Trump mengklaim keberhasilan operasi militer AS dan menyebutnya sebagai momen bersejarah bagi Amerika Serikat, Israel, dan dunia.

Ia juga menyatakan bahwa Teheran harus setuju untuk mengakhiri perang ini.

”SEKARANG IRAN HARUS SETUJU UNTUK MENGAKHIRI PERANG INI. TERIMA KASIH!” kata Trump di media sosialnya.

Komentar

Terpopuler