Jumat, 21 November 2025

Murianews, Jakarta – Kementerian Agama (Kemenag) RI secara resmi meluncurkan program seribu masjid ramah penyandang disabilitas dan lansia.

Inisiatif ini merupakan bagian dari upaya besar untuk menjadikan masjid lebih inklusif, nyaman, dan dapat diakses oleh semua kalangan umat.

Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag, Abu Rokhmad, dalam acara Kick Off Program Ngaji Fasholatan dan 1.000 Masjid Inklusif di Jakarta, Selasa (24/6/2025) mengatakan, Masjid tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah.

Menurutnya, masjid harus berkembang menjadi ruang pelayanan sosial dan pemberdayaan umat. Tidak hanya itu, Masjid juga sekaligus menjadi tempat yang paling aman, ramah, dan nyaman bagi kelompok rentan, seperti lansia dan penyandang disabilitas.

”Bayangkan para lansia bertemu sahabat seangkatannya di masjid, saling menyapa, saling cerita. Tempat yang paling indah untuk mereka adalah masjid. Maka sudah saatnya kita benahi agar masjid benar-benar jadi rumah yang memuliakan semua,” kata Abu Rokhmad dikutip dari Antara.

Ia menambahkan, gerakan masjid inklusif tidak hanya menyangkut arsitektur fisik, tetapi juga mencakup cara pandang pengurus dan jemaah. Diperlukan kesadaran kolektif bahwa setiap warga negara berhak mengakses layanan keagamaan dengan aman dan bermartabat.

Direktur Urusan Agama Islam dan Bina Syariah Kemenag RI, Arsad Hidayat mengatakan, kondisi masjid saat ini masih jauh dari ideal dalam menjamin akses bagi kelompok rentan.

”Data survei dari Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat menyebutkan dari 47 masjid yang dicek, 46 di antaranya belum ramah terhadap penyandang disabilitas dan lansia. Ini pukulan besar bagi kita,” ujarnya.

Junjung prinsip keadilan...

  • 1
  • 2

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler