Rabu, 19 November 2025

Murianews, Jakarta – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengusulkan alokasi subsidi listrik antara Rp 97,37 triliun hingga Rp 104,97 triliun untuk tahun anggaran 2026. Dana ini akan disalurkan kepada sekitar 44,88 juta pelanggan di seluruh Indonesia.

Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Jisman P Hutajulu menyatakan dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR RI di Jakarta, Senin (30/6/2025). Menurutnya, subsidi listrik akan diprioritaskan bagi rumah tangga miskin dan rentan.

”Ini untuk mendorong transisi energi yang lebih efisien dan adil dengan mempertimbangkan aspek ekonomi, sosial, fisikal, dan lingkungan,” katanya dikutip dari Antara.

Jisman menjelaskan, perhitungan usulan subsidi listrik ini didasarkan pada beberapa parameter makroekonomi, termasuk asumsi nilai tukar rupiah antara Rp 16.500 hingga Rp 16.900.

Kemudian harga minyak mentah Indonesia (ICP) antara 60 dolar AS hingga 80 dolar AS per barel, dan inflasi sebesar 1,5 persen hingga 3,5 persen.

Target penerima subsidi listrik mencapai 44,88 juta pelanggan, yang meliputi rumah tangga dengan daya 450 volt-ampere (VA) dan 900 VA, serta bisnis dan industri kecil, dan sektor sosial.

Untuk mengendalikan beban subsidi listrik, Jisman memaparkan beberapa langkah strategis yang akan diambil pemerintah.

Salah satu upaya utama adalah mengelola Biaya Pokok Penyediaan (BPP) listrik, mengingat subsidi merupakan selisih antara BPP dan tarif yang dibebankan kepada masyarakat.

Laporan subsidi listrik...

  • 1
  • 2

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler