Menurutnya, salah satu alasan utama pengunduran diri tersebut adalah karena guru-guru merasa penempatan mereka terlalu jauh dari domisili atau tempat tinggal.
Meski demikian, Mensos memastikan pihaknya telah menyiapkan pengganti bagi para guru yang mengundurkan diri tersebut.
Ia menambahkan, para pengganti telah mengikuti Pendidikan Profesi Guru (PPG) dan akan melalui proses lanjutan.
Sistem perekrutan guru-guru ini, kata Gus Ipul, telah diatur oleh Badan Kepegawaian Negara (BKN) dan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPANRB).
”Insya Allah sudah disiapkan penggantinya,” ungkapnya.
Sekolah Rakyat, yang merupakan gagasan Presiden Prabowo Subianto sebagai sekolah berasrama bagi anak dari keluarga tidak mampu, telah dimulai pada 14 Juli 2025.
Murianews, Jakarta – Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau yang akrab disapa Gus Ipul mengatakan, sebanyak 160 guru Sekolah Rakyat mengundurkan diri.
Menurutnya, salah satu alasan utama pengunduran diri tersebut adalah karena guru-guru merasa penempatan mereka terlalu jauh dari domisili atau tempat tinggal.
”Kira-kira 160-an. Sebabnya apa? Karena mereka merasa penempatannya (Sekolah Rakyat) itu jauh dari domisilinya, jauh dari tempat tinggalnya,” ujar Gus Ipul dikutip dari CNN Indonesia, Senin (28/7/2025).
Meski demikian, Mensos memastikan pihaknya telah menyiapkan pengganti bagi para guru yang mengundurkan diri tersebut.
Ia menambahkan, para pengganti telah mengikuti Pendidikan Profesi Guru (PPG) dan akan melalui proses lanjutan.
Sistem perekrutan guru-guru ini, kata Gus Ipul, telah diatur oleh Badan Kepegawaian Negara (BKN) dan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPANRB).
”Insya Allah sudah disiapkan penggantinya,” ungkapnya.
Sekolah Rakyat, yang merupakan gagasan Presiden Prabowo Subianto sebagai sekolah berasrama bagi anak dari keluarga tidak mampu, telah dimulai pada 14 Juli 2025.
Pembelajaran...
Pembelajaran di Sekolah Rakyat menggunakan kurikulum berbasis tailor-made, yaitu kurikulum yang dirancang khusus dan kontekstual, menyesuaikan kebutuhan peserta didik serta dinamika sosial di lingkungan mereka.
Dalam kesempatan terpisah, Gus Ipul mengungkapkan, para siswa cukup antusias mengikuti kegiatan di Sekolah Rakyat. Kendati demikian, ia mengakui ada satu hingga dua siswa yang sempat sakit karena rindu rumah.
”Ya secara umum ada juga ini yang sakit, ini 1-2. Ada yang mungkin rindu rumah. Adalah yang seperti itu,” kata Gus Ipul.
