Murianews, Tangerang – Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar menyatakan tiga anggota jemaah haji Indonesia yang dilaporkan hilang di Arab Saudi hingga saat ini belum ditemukan.
Ia mengungkapkan sejumlah kendala signifikan yang menghambat proses pencarian.
”Pertama, mereka itu adalah demensia. Namanya sendiri juga tidak tahu. Nama keluarga juga tidak tahu, nama anaknya enggak tahu. Jadi sudah lupa semuanya,” ucap Nasaruddin dikutip dari Detik.com, Selasa (29/7/2025).
Menag menjelaskan secara fisik, ketiga jemaah yang hilang itu masih dalam kondisi sehat, sehingga memungkinkan mereka untuk berjalan sendiri keluar dari hotel dan akhirnya tersesat.
”Namanya sendiri ditanya kadang-kadang hari ini lain, besoknya juga dia lupa. Ini kan tingkat kesulitannya sangat berat. Tapi kita tetap ada upaya untuk mencari,” ujarnya.
Nasaruddin juga mengungkapkan adanya sejumlah jenazah tanpa identitas jelas yang ditemukan di rumah sakit di Madinah dan Makkah.
Untuk itu, Kementerian Agama (Kemenag) berupaya menyerahkan sampel DNA keluarga jemaah yang menghilang untuk dicocokkan di rumah sakit Saudi.
”Ada sejumlah mayat terbaring di rumah sakit di Saudi Arabia itu, di Madinah atau di Makkah, kita mencari DNA keluarganya siapa tahu di antara mereka itu ada di sana. Tapi saat bersamaan polisi Saudi Arabia kita ada kerja sama, tetap mencari,” ucapnya.
Selain itu, Menag menyebutkan masih ada beberapa jemaah haji Indonesia yang menjalani perawatan di Arab Saudi, termasuk satu jemaah yang sudah dirawat sejak tahun 2024. Ia menegaskan komitmen pemerintah untuk tidak menyerah dalam upaya perawatan.
”Selama masih ada denyut jantung, walaupun itu dengan alat, selama itu juga tidak boleh diapa-apain. Dia terbaring di rumah sakit dengan konsekuensinya, asuransinya jalan terus. Tapi bagi Indonesia juga tidak ada masalah karena nyawa orang tidak bisa diukur dengan uang,” tuturnya.



