Rabu, 19 November 2025

Murianews, Jakarta – Menteri Perdagangan, Budi Santoso, mengungkap penyebab melonjaknya harga beras di pasaran, meskipun produksi dalam negeri melimpah.

Menurutnya, masalah utama harga beras masih mahal ini terletak pada jalur distribusi yang tidak optimal.

”Kalau misalnya seperti kemarin di ritel modern saja berkurang, berarti distribusinya itu yang harus dibenahi,” kata Budi di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Jakarta dikutip dari Detik.com, Kamis (21/8/2025).

Ia menambahkan, jika distribusi dapat diperbaiki, harga beras akan kembali normal. Budi mengklaim bahwa harga beras saat ini sudah menunjukkan tren penurunan seiring dengan meningkatnya pasokan di pasar tradisional dan ritel modern.

”Sudah mulai (turun), sebagian sudah mulai turun. Sekarang di ritel modern juga sudah mulai banyak,” ujarnya.

Untuk mengatasi masalah distribusi ini, Kementerian Perdagangan berkoordinasi dengan Badan Pangan Nasional (Bapanas) untuk mempercepat penyaluran program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) oleh Perum Bulog.

Meskipun penyaluran program SPHP belum mencapai 100 persen, Budi menyatakan upaya terus dilakukan.

”Kami bersama Bapanas terus mendorong percepatan distribusi dan membantu pengawasan di lapangan,” pungkasnya.

Komentar