Murianews, Jakarta – Menteri Pertanian atau Mentan Andi Amran Sulaiman menugaskan Perum Bulog untuk menggelar operasi pasar besar-besaran guna menekan harga beras yang kembali naik.
Selain beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), Bulog juga diminta mengintervensi pasar dengan menjual beras premium.
”Itu kita kejar (dengan) operasi pasar, operasi pasar besar-besaran. Kita siapkan 1,3 juta ton (beras SPHP) operasi pasar,” kata Amran dikutip dari Detik.com, Rabu (3/9/2025).
Harga beras SPHP dijual sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp 12.500 per kilogram, sementara beras premium Bulog dijual Rp 14.900 per kilogram. HET beras premium ini lebih tinggi dari HET beras medium, yaitu Rp 13.500 per kilogram.
Permintaan Amran ini menyusul tren kenaikan harga beras di 214 kabupaten/kota pada minggu keempat Agustus 2025.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan kenaikan harga beras medium rata-rata nasional menjadi Rp 13.998 per kilogram, melampaui HET yang ditetapkan.
Demikian pula harga beras premium, yang naik menjadi Rp 15.432 per kilogram, juga di atas HET.
Meskipun demikian, Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mencatat tekanan inflasi beras sebenarnya sudah relatif menurun dibandingkan bulan sebelumnya.
”Inflasi berasnya sendiri sebesar 0,73 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Ini pun tingkat inflasi berasnya sudah relatif lebih rendah dibandingkan dengan tingkat inflasi di bulan Juli,” jelas Amalia.



