Rabu, 19 November 2025

Murianews, Jakarta – Kementerian Sosial (Kemensos) tengah membidik peluang untuk memberdayakan penyandang disabilitas sebagai tenaga kerja profesional di bidang kuliner.

Program ini secara spesifik menargetkan penyandang disabilitas dapat bekerja sebagai koki di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur SPPG yang mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf mengungkapkan, rencana ini setelah kunjungannya ke Kampus LSPR Institute of Communication and Business di Jakarta, yang memiliki fasilitas pelatihan kuliner khusus bagi pelajar disabilitas.

”Pendidikan itu penting. Nanti kami lihat peluangnya ya, tapi yang pertama kami akan coba kerja sama di Kementerian Sosial dulu untuk melihat hasilnya nanti seperti apa. Kalau hasilnya baik, akan kita dorong ke tempat-tempat lain termasuk itu (SPPG),” kata Saifullah dikutip dari Antara, Jumat (24/10/2025).

Mensos menilai sistem pelatihan di Kampus LSPR, yang berstandar internasional, berhasil mengembangkan keterampilan peserta didik penyandang disabilitas untuk memasak dan mengolah produk makanan secara profesional.

Untuk mengadopsi keberhasilan tersebut, Kemensos berencana tidak hanya menerapkan sistem pelatihan ini di unit-unit pelatihan dan sentra Kemensos.

Pihaknya juga menyiapkan program pembelajaran bagi pegawai dan instruktur Kemensos untuk belajar langsung di Kampus LSPR. Hal ini bertujuan untuk memperkuat kapasitas pelatihan yang ramah dan inklusif bagi penyandang disabilitas.

Saifullah menilai kerja sama ini sebagai bagian dari strategi pemberdayaan berkelanjutan yang penting demi memberikan kesempatan kerja secara luas, mulai dari menjadi koki profesional di lembaga sosial, hotel, hingga membuka usaha kuliner mandiri.

”Kementerian Sosial sudah memberikan perlindungan dan jaminan lebih dari 1 juta penyandang disabilitas. Rehabilitasi sosial maupun rehabilitasi medis. Nah, yang terakhir pemberdayaan seperti kita lakukan ini,” pungkasnya.

Komentar