Sosialisasi ini dilakukan dalam upaya peningkatan cakupan kepesertaan JKN di Kabupaten Grobogan. Kegiatan ini diikuti oleh pegawai kecamatan, kepala desa dan perangkatnya serta pengurus pondok pesantren.
Kepala Bagian Mutu Layanan Peserta Syarifatun Karuniaekawati mengatakan, kegiatan ini dilaksanakan dalam upaya peningkatan capaian kepesertaan JKN di wilayah Kecamatan Ngaringan. Jumlah warga Kecamatan Ngaringan yang belum menjadi peserta JKN sebanyak 16.923 jiwa.
Dengan berkolaborasi bersama kecamatan, kepala desa dan pondok pesantren untuk memberikan pemahaman kepada warga terkait program JKN dan kemudahan pendaftaranya melalui program Opik Kumis, harapannya peningkatan jumlah peserta dapat segera dicapai.
Kecamatan Ngaringan di garis pinggir Kabupaten Grobogan bagian timur yang berbatasan dengan wilayah Kabupaten Blora menjadi pertimbangan untuk pelaksanaan program inovasi.
”Jarak yang cukup jauh dengan kota bisa jadi sebagai alasan warga belum mendaftar. Jadi dengan sosialisasi program yang memudahkan peserta untuk mendaftar ini harapanya dapat dimanfaatkan oleh masyarakat,” jelas Nia.
Nia menambahkan, program ”Opik Kumis” atau Optimalisasi Faskes dalam Rekrutmen Peserta JKN-KIS adalah inovasi yang dibuat untuk memudahkan masyarakat yang ingin mendaftar program JKN sebagai peserta PBPU/ Peserta Mandiri terkendala dengan akses jarak yang jauh kesulitan mengakses kanal non tatap muka secara online bisa mendaftar melalui fasilitas kesehatan terdekat atau kanal lain yang sudah diberikan QR Code.Pendaftaran PBPU / Peserta Mandiri melalui faskes, kantor kecamatan, kantor desa dan pondok pesantren ini menjawab keresahan peserta yang mengalami kesulitan untuk mengakses melalui online dan jarak untuk datang ke Kantor BPJS Kesehatan. Peserta dapat mengakses QR Code pendaftaran ini walaupun diluar hari dan jam kerja. Setelah melakukan pendaftaran selanjutnya akan diproses oleh petugas Frontliner. Selanjutnya petugas akan memberikan feedback kepada peserta terkait proses pendaftaran yang berhasil ataupun gagal beserta alasannya.Peserta dengan status non aktif atau penduduk yang belum terdaftar saat datang ke FKTP atau kanal yang ada akan diarahkan petugas untuk dapat melakukan pendaftaran baru atau pengalihan sebagai peserta PBPU/ Peserta Mandiri dengan cara melakukan scan dari QR Code yang telah ditempel oleh petugas.”Peserta akan diarahkan untuk mengisi data dan nama faskes secara otomatis akan muncul sesuai dengan peserta melakukan QR Code kemudian feedback dan tindaklanjut hasil proses pendaftaran disampaikan kepada peserta” jelas Nia.Camat Ngaringan Widodo Joko Nugroho menyampaikan ucapan terima kasih atas kegiatan sosialisasi program JKN yang dilaksanakan. Dia berharap sosialisasi program JKN bisa memberikan pemahanan kepada perangkat di kecamatan dan desa serta pondok pesantren terkait dengan pelaksanaan program JKN, pendaftarannya, pemanfaatan kartu JKN dan mekanisme dari program “Opik Kumis”.“Peserta yang hadir bisa langsung menanyakan ketidaktahuan program JKN kepada petugas BPJS Kesehatan. Bisa tentang cara pendaftaranya, cara pemanfaatanya dan lain sebagainya termasuk inovasi yang akan di jalankan. Selama ini jika informasi yang mereka dapat kurang jelas, sehingga sosialisasi ini sangat dibutuhkan agar seluruh aparat kecamatan, desa dan pengurus pondok pesantren paham apa yang menjadi haknya dan kewajibannya,” jelas Widodo.
Murianews, Grobogan – BPJS Kesehatan Cabang Kudus lakukan sosialisasi program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesaia Sehat (JKN-KIS) dan
program ”Opik Kumis” di Kecamatan Ngaringan, Grobogan, Jawa Tengah, Rabu (17/5/2023).
Sosialisasi ini dilakukan dalam upaya peningkatan cakupan kepesertaan JKN di Kabupaten Grobogan. Kegiatan ini diikuti oleh pegawai kecamatan, kepala desa dan perangkatnya serta pengurus pondok pesantren.
Kepala Bagian Mutu Layanan Peserta Syarifatun Karuniaekawati mengatakan, kegiatan ini dilaksanakan dalam upaya peningkatan capaian kepesertaan JKN di wilayah Kecamatan Ngaringan. Jumlah warga Kecamatan Ngaringan yang belum menjadi peserta JKN sebanyak 16.923 jiwa.
Baca juga: BPJS Kesehatan Sosialisasikan Program JKN di PN Purwodadi
Dengan berkolaborasi bersama kecamatan, kepala desa dan pondok pesantren untuk memberikan pemahaman kepada warga terkait program JKN dan kemudahan pendaftaranya melalui program Opik Kumis, harapannya peningkatan jumlah peserta dapat segera dicapai.
Kecamatan Ngaringan di garis pinggir Kabupaten Grobogan bagian timur yang berbatasan dengan wilayah Kabupaten Blora menjadi pertimbangan untuk pelaksanaan program inovasi.
”Jarak yang cukup jauh dengan kota bisa jadi sebagai alasan warga belum mendaftar. Jadi dengan sosialisasi program yang memudahkan peserta untuk mendaftar ini harapanya dapat dimanfaatkan oleh masyarakat,” jelas Nia.
Nia menambahkan, program ”Opik Kumis” atau Optimalisasi Faskes dalam Rekrutmen Peserta JKN-KIS adalah inovasi yang dibuat untuk memudahkan masyarakat yang ingin mendaftar program JKN sebagai peserta PBPU/ Peserta Mandiri terkendala dengan akses jarak yang jauh kesulitan mengakses kanal non tatap muka secara online bisa mendaftar melalui fasilitas kesehatan terdekat atau kanal lain yang sudah diberikan QR Code.
Pendaftaran PBPU / Peserta Mandiri melalui faskes, kantor kecamatan, kantor desa dan pondok pesantren ini menjawab keresahan peserta yang mengalami kesulitan untuk mengakses melalui online dan jarak untuk datang ke Kantor BPJS Kesehatan. Peserta dapat mengakses QR Code pendaftaran ini walaupun diluar hari dan jam kerja. Setelah melakukan pendaftaran selanjutnya akan diproses oleh petugas Frontliner. Selanjutnya petugas akan memberikan feedback kepada peserta terkait proses pendaftaran yang berhasil ataupun gagal beserta alasannya.
Peserta dengan status non aktif atau penduduk yang belum terdaftar saat datang ke FKTP atau kanal yang ada akan diarahkan petugas untuk dapat melakukan pendaftaran baru atau pengalihan sebagai peserta PBPU/ Peserta Mandiri dengan cara melakukan scan dari QR Code yang telah ditempel oleh petugas.
”Peserta akan diarahkan untuk mengisi data dan nama faskes secara otomatis akan muncul sesuai dengan peserta melakukan QR Code kemudian feedback dan tindaklanjut hasil proses pendaftaran disampaikan kepada peserta” jelas Nia.
Camat Ngaringan Widodo Joko Nugroho menyampaikan ucapan terima kasih atas kegiatan sosialisasi program JKN yang dilaksanakan. Dia berharap sosialisasi program JKN bisa memberikan pemahanan kepada perangkat di kecamatan dan desa serta pondok pesantren terkait dengan pelaksanaan program JKN, pendaftarannya, pemanfaatan kartu JKN dan mekanisme dari program “Opik Kumis”.
“Peserta yang hadir bisa langsung menanyakan ketidaktahuan program JKN kepada petugas BPJS Kesehatan. Bisa tentang cara pendaftaranya, cara pemanfaatanya dan lain sebagainya termasuk inovasi yang akan di jalankan. Selama ini jika informasi yang mereka dapat kurang jelas, sehingga sosialisasi ini sangat dibutuhkan agar seluruh aparat kecamatan, desa dan pengurus pondok pesantren paham apa yang menjadi haknya dan kewajibannya,” jelas Widodo.