Rabu, 19 November 2025


Dari pantauan Murianews, kerusakan terjadi pada bagian atap plafon yang terlihat ambrol. Terlihat juga kayu rangka atap kelas terlihat sudah sangat rapuh dan rusak. Sisa-sisa reruntuhan plafon juga terlihat masih berserakan diruang yang dipakai untuk siswa kelas IX itu.

Kepala SMP N 1 Mejobo Sutrisno mengatakan, empat ruang kelas yang rusak tersebut merupakan bangunan lama. Sejak dia menjabat pada sebulan lalu, kondisi ruang kelas tersebut memang sudah mengalami kerusakan.

Baca juga: Plafon Ruang Kelas Ambrol, Empat Siswa SMPN 1 Todanan Luka-Luka

”Saya sudah ajukan untuk perbaikan ke Dinas Pendidikan, tinggal menunggu saja,” katanya, Senin (5/4/2023).

Menurutnya, hanya saja, saat ini ruang kelas tersebut sudah tidak ditempati. Terlebih kelas IX saat ini sudah usai ujian nasional sehingga tidak ada kegiatan belajar mengajar.

”Dari 27 kelas kami masih punya cadangan tiga kelas, sambil menunggu rehab jika dibutuhkan, tiga kelas cadangan yang ada bisa digunakan. Saat ini kosong, kelas IX sudah kelulusan,” ucapnya
Sementara Anggota Komisi D DPRD Kudus Muhtamat dan Susanto yang meninjau sekolah rusak itu mengatakan, kondisi sekolahan memang merupakan bangunan bermodel lama. Ketinggian ruang kelas pun tidak terlalu tinggi.”Kita lihat juga kayu atap sudah rapuh dimakan rayap,” ujarnya.Pihaknya akan berupaya untuk mengajukan perbaikan terhadap empat ruang kelas yang rusak tersebut agar bisa diperbaiki bebarengan. Sehingga tidak akan ada insiden terjadinya jatuhnya atap ruang kelas.”Kalau dua saja, kan masih dua. Pasti akan terjadi lagi insiden jatuhnya atap lagi. Untung waktunya pas tidak ada anak sekolah. Makanya kami berharap Pemda segera menindaklanjutinya, kami akan koordinasi ke empat lokal ini, agar bisa dimanfaatkan belajar lagi," jelasnya. Editor: Dani Agus

Baca Juga

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler