Bupati Grobogan Ikut Jadi Tukang Masak Dapur Umum Korban Banjir
Dani Agus
Kamis, 8 Februari 2024 14:45:00
Murianews, Grobogan – Banjir yang melanda wilayah Grobogan, Jawa Tengah berangsur-angsur surut, Kamis (8/2/2024). Meski demikian dapur umum untuk menyuplai makanan buat korban banjir masih disiagakan di halaman Shelter Dinas Sosial Grobogan.
Bahkan, Bupati Grobogan Sri Sumarni terlihat ikut jadi tukang masak di dapur umum untuk korban banjir itu. Sri Sumarni tampak ikut memasak bersama salah satu petugas dapur umum.
”Ini, saya sengaja mau bantu masak buat para korban banjir. Ini lagi masak orak-arik telur. Mantap,” katanya.
Sejumlah pejabat ikut hadir dalam kesempatan itu. Antara lain, Sekda Anang Armunanto, Kepala BPBD Endang Sulistyoningsih, Kepala Dinsos Indri Agus Velawati, Kepala Disnakertrans Teguh Harjokusumo, Kepala DPMPTSP Aries Ponco, dan Kepala Disnakkan Amin Nur Hatta.
Tak hanya bantu masak, Sri Sumarni juga ikut menyiapkan nasi bungkus di tenda sebelah selatan. Tak sendirian, Sri Sumarni dibantu puluhan emak-emak. Mereka ini adalah para ASN dari berbagai OPD yang sengaja dilibatkan untuk menyiapan makanan bagi korban banjir.
“Tadi pagi sudah kita kirimkan 3.500 nasi bungkus untuk sarapan. Sekarang ini kita siapkan nasi bungkus buat makan siang. Untuk makan siang ini menunya capcay, orak-arik telur plus sambal. Enak lho,” jelasnya, sambil mencicipi menu nasi bungkus itu.
Sementara itu, meski masih banyak rumah dan sawah yang tergenang, namun ketinggian banjir sudah surut signifikan. Kantor Bupati Grobogan yang hingga kemarin sore masih tergenang, kini juga sudah surut. ketinggian banjir di area perkotaan tinggal 10 cm, dan hanya di jalan raya.
Petugas BPBD beserta unsur lainnya dan warga pun bergotong-royong membersihkan rumah dan fasilitas publik yang sempat tergenang.
Laporan BPBD Grobogan menyebutkan, total ada sebanyak 71 desa di 16 kecamatan terdampak dalam banjir kali ini.
Di Kecamatan Gubug, banjir masih menggenangi area pertigaan atau bundaran Gubug. Di Desa Kemiri, warga membersihkan rumah masing-masing yang penuh lumpur.
Jalan akses Kemiri-Jeketro tertutup lumpur. Alat berat pun diturunkan untuk menyingkirkan lumpur dari tengah jalan.
Di Desa Menduran, Brati, total terdapat 943 KK terdampak. Meski sudah berangsur surut, namun masih ada rumah warga yang tergenang.
Di Desa Temon, Brati, kondisinya juga mirip. Dari 350 KK terdampak, air sudah berangsur surut dari ketinggian semula hingga 50 cm.
Di Kecamatan Godong, banjir tinggal menggenangi area jalan dan persawahan saja. Total ada sembilan desa terdampak di kecamatan ini. Tanggul jebol di Desa Klampok dan Bugel pun sudah dilakukan penanganan.
Di Kecamatan Penawangan, ada 13 desa terdampak. Banjir masih menggenangi sebagian rumah warga dan area persawahan. Kabar baiknya, debit air sungai Serang sudah mengalami penurunan.
Di Kecamatan Tawangharjo, banjir juga terus berangsur surut. Total ada empat desa terdampak di kecamatan ini.



