Petani Rembang Ini Sukses Kembangkan Wisata Edukasi Petik Melon
Dani Agus
Kamis, 30 Mei 2024 19:21:00
Murianews, Rembang – Bagi sebagian orang, pernah mengalami kegagalan justru jadi awal meraih kesuksesan. Seperti yang dialami Mohammad Asnawi, warga Desa Kedungtulup, Kecamatan Sumber, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah.
Sempat menemui kendala gagal panen di lahan terbuka membuat petani ini bisa mengembangkan melon premium dengan sistem greenhouse atau rumah kaca. Cara tersebut tampaknya berhasil dan sukses dengan hasil panen buah yang cukup melimpah.
Bahkan tempat budidaya melon milik Asnawi, kini menjadi tempat wisata edukasi petik melon. Dirinya mengklaim jika menanam melon dengan sistem greenhouse memiliki sejumlah keunggulan ketimbang dengan cara konvensional.
Salah satunya yaitu perawatan yang mudah dan tidak perlu tenaga serta biaya yang banyak karena pemupukan menggunakan sistem tetes. Berbeda dengan menanam di lahan hamparan yang membutuhkan banyak obat tanaman.
Asnawi menyebut, melon premium tidak menggunakan semprotan pestisida maupun insektisida kimia, sebagaimana tanaman melon pada umumnya. Tetapi melon jenis ini semprotannya menggunakan vitamin atau nutrisi.
”Perawatannya tergolong cukup ringan, setiap hari pemupukan sistem tetes. Kalau melon di lahan hamparan kan obatnya banyak sekali, tapi yang melon premium ini semprotannya sangat ringan. Paling seminggu sekali, dengan vitamin atau nutrisi,” katanya, dilansir dari laman Pemkab Rembang, Kamis (30/5/2024).
Sejak ditanam, lanjut dia, tanaman melon membutuhkan waktu sekitar 70 hari sampai buah siap untuk dipetik. Menurutnya, rasa melon premium lebih manis dan lebih kranci, dibandingkan melon biasa.
“Kalau buah melon dari greenhouse, nggak usah diragukan lagi mas. Lebih manis, lebih legit dan lebih kranci. Begitu sudah mengkonsumsi, dijamin akan ketagihan,” kata Asnawi.
Greenhouse Endes Farm miliknya berada di samping SD N Kedungtulup. Beragam varietas melon ada di lokasi tersebut, meliputi melon premium, melon intanon (Belanda), sweet net (Thailand) dan merlin (Inggris).
Pengunjung yang datang ke wisata edukasi petik melon ini dipersilahkan memetik dan menimbang sendiri hasil panen dengan harga yang bervariasi, antara Rp 20-30 ribu per kg.
”Mungkin ada yang bertanya lho kok mahal, karena melon madu biasa rata-rata hanya Rp 10 ribu per kg. Tapi ini memang kelasnya berbeda, dari sisi perawatan saja berbeda. Buahnya lebih sehat dikonsumsi,” imbuh mantan anggota DPRD Rembang ini.



