Rabu, 19 November 2025

Murianews, Jakarta – Sekitar 12 ribu peserta menghadiri upacara perayaan Hari Pramuka ke-63 di Bumi Perkemahan Cibubur, Jakarta Timur, Rabu (14/8/2024).

Upacara memperingati Hari Pramuka ke-63 yang diselenggarakan di Bumi Perkemahan Cibubur dihadiri oleh seluruh anggota perwakilan dari 34 provinsi se-Indonesia. Upacara juga diselenggarakan secara daring dan dihadiri sekitar 100 ribuan anggota Pramuka se-Indonesia.

Upacara dibuka oleh Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin yang bertindak sebagai pembina upacara, juga selaku Wakil Ketua Majelis Pembimbing Nasional Gerakan Pramuka.

”Hari ini kita melaksanakan upacara Hari Pramuka ke-63 yang digelar di Bumi Perkemahan Cibubur dengan tema Pramuka berjiwa Pancasila menjaga persatuan-persatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia," kata Ketua Kwartir Nasional (Kwarnas) Gerakan Pramuka, Budi Waseso di Jakarta, dilansir dari Antara.

Upacara dibuka oleh Wakil Presiden (Wapres), Ma'ruf Amin yang bertindak sebagai pembina upacara, juga selaku Wakil Ketua Majelis Pembimbing Nasional Gerakan Pramuka.

Menurutnya, penghargaan negara kepada Pramuka sangat besar, karena memiliki andil besar kepada negara, termasuk membangun karakter generasi muda.

”Sampai sekarang usia ke-63. Nah, sekarang itu membuktikan bagaimana Pramuka tetap eksis dalam mewujudkan karakter generasi muda,” ujar dia.

Ia menyatakan, Gerakan Pramuka mesti tetap eksis dan menjadi ekstrakurikuler wajib di sekolah demi mewujudkan generasi yang berkualitas.

”Pramuka itu diinginkan oleh negara dan banyak peran serta Pramuka dalam mewujudkan generasi yang berkualitas. Kita sudah menentukan sikap dan menjelaskan bagaimana sebenarnya pramuka itu dan apa dampaknya jika Pramuka tidak diwajibkan lagi di sekolah,” kata Budi Waseso.

Ia menegaskan, Pramuka harus tetap eksis, bahkan dikenalkan sejak dini untuk mencegah para generasi muda dari pengaruh negatif teknologi.

”Sekarang sudah makin banyak pengaruh-pengaruh dari luar ya, terutama teknologi. Sekarang generasi muda itu sudah dipengaruhi oleh hal-hal yang berdampak negatif. Nah ini juga harus kita antisipasi, justru di situlah bagaimana caranya kita membuat Pramuka ini dikenal sejak dini,” ucap Buwas.

Menurutnya, keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) yang menyebutkan Pramuka tidak menjadi ekstrakurikuler wajib, tetapi dapat diikuti secara sukarela oleh siswa mesti dipertimbangkan.

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler