Rabu, 19 November 2025

Murianews, Rembang – Sempat muncul kabar ada tiga anak TK di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah dikeluarkan dari sekolahan. Diduga hal itu terjadi karena orang tua anak tersebut beda pilihan politik dengan pihak sekolah di Pilkada Rembang 2024.

Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Dindikpora) Kabupaten Rembang memastikan bahwa TK di Kecamatan Pamotan tidak pernah mengeluarkan siswa karena perbedaan pilihan politik dalam Pilkada 2024.

Pernyataan ini sekaligus membantah isu yang menyebut pihak yayasan memberikan arahan kepada wali murid untuk memilih salah satu pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Rembang.

Kepala Dindikpora Rembang Sutrisno menegaskan, pihak sekolah tidak pernah mengeluarkan siswa akibat perbedaan pilihan politik. Hal ini, dapat dibuktikan melalui Data Pokok Pendidikan (Dapodik), yang tidak mencatat adanya proses mutasi dari TK tersebut.

”Jelas kalau di Dapodik ada proses mengeluarkan anak berarti ada proses mutasi. Sedangkan ini tidak ada, berarti memang anak masih tetap di dalam (sekolah). Jadi ya tidak ada apa-apa memang,” tegasnya, dilansir dari laman Pemkab Rembang, Rabu (4/12/2024).

Sutrisno juga mengimbau agar orang tua tidak memperpanjang permasalahan ini. Menurutnya, dukungan dari orang tua sangat penting untuk memastikan anak tetap dapat bersekolah dengan nyaman dan bersosialisasi dengan teman-temannya.

”Kalau anak TK biasanya kan diantar orang tuanya. Kalau orang tuanya mengantar sekolah anaknya, saya yakin sudah tidak ada masalah. Kuncinya kalau anak PAUD atau TK itu orang tua. Kalau anak diantar ke sekolah, pasti anak juga senang seperti biasa bertemu teman-temannya,” jelas Sutrisno.

Ia menambahkan, permasalahan ini telah dilaporkan hingga ke tingkat pemerintah pusat. Tidak adanya bukti proses mutasi pada Dapodik menjadi alasan kuat bahwa isu mengenai pengeluaran siswa dari TK itu tidak berdasar.

 

 

Komentar