Soal Bayi Meninggal Diduga karena Imunisasi, Dinkes Jepara Buka Suara

Murianews, Jepara – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Jepara, Jawa Tengah (Jateng) buka suara terkait meninggalnya bayi berusia 2,5 bulan diduga karena usai diimunisasi.

Kepala Dinkes Jepara Mudrikatun mengaku sudah mengetahui kabar itu setelah mendapatkan laporan dari bidan desa yang diteruskan kepada dirinya lewat Puskesmas Kedung 1, bahwa ada bayi meninggal dengan indikasi infeksi.

”Setelah mendapatkan laporan itu, langsung kami tindaklanjuti,” kata Mudrikatun, Kamis (10/7/2025).

Setelah menerima laporan itu, lanjut Mudrikatun, pihaknya langsung melakukan pengumpulan data. Sejauh ini, pihaknya sudah mengumpulkan data dari bidan desa dan RS PKU Muhammadiyah Mayong.

Dari RS PKU Muhammadiyah Mayong, Mudrikatun sudah memperoleh data terkait kondisi bayi saat masuk, terapi saat perawatan dan indikasi apa yang sudah didapat.

”Saat ini data-data yang terkumpul sudah dikumpulkan ke Satgas (satuan tugas) KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi),” jelas Mudrikatun.

Hingga saat ini, Mudrikatun belum bisa menyimpulkan apa penyebab pasti kematian bayi tersebut. Sebab Satgas KIPI Dinkes Jepara sedang melakukan investigasi mendalam.

”Kami belum bisa menyimpulkan. KIPI atau tidaknya masih harus diinvestigasi,” kata Mudrikatun.

Sempat Diimunisasi DPT 1... 

Terpisah, pasangan Mauliddiva Muhammad Kenangkana (26) dan Reza Meutia Agustina (20) menyatakan tidak ingin menyalahkan atau menuntut siapapun. Keduanya hanya ingin mendapatkan penjelasan utuh terkait apa penyebab pasti kematian anaknya.

”Kami tidak mau menyalahkan siapapun. Jangan disalahpahami. Apalagi sampai ada niat menuntut atau apa, tidak. Kami hanya ingin dapat penjelasan utuh saja,” jelas Diva.

Diberitakan sebelumnya, bayi pasangan muda itu dinyatakan meninggal dunia setelah mendapatkan perawatan di RS PKU Muhammadiyah Mayong (29/6/2025).

Tujuh belas hari sebelum meninggal, bayi tersebut disuntik imunisasi DPT 1 di Posyandu setempat. Pihak keluarga menduga penyebabnya adalah akibat imunisasi.

Editor: Dani Agus