Rabu, 19 November 2025

Murianews, Rembang – Untuk mengantisipasi potensi bencana alam di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Pemali Jratun terus mendorong pelaksanaan kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan (RHL).

Selain mencegah bencana, program ini juga bertujuan memperbaiki kondisi lingkungan yang mengalami kerusakan.

Kepala BPDAS Pemali Jratun Arief Setiyo Utomo menjelaskan, kegiatan rehabilitasi mencakup dua wilayah utama, yakni kawasan hutan dan lahan di luar kawasan hutan seperti daerah aliran sungai (DAS).

Menurutnya, rehabilitasi tidak hanya dilakukan di sekitar sungai, tetapi juga di kawasan permukiman dan lahan masyarakat yang mengalami degradasi.

”Keduanya sama-sama perlu diperbaiki, terutama di area yang kondisinya kurang bagus atau tergolong lahan kritis,” ujar Arief usai kegiatan sosialisasi dan bimbingan teknis RHL di salah satu hotel di Jalur Pantura Rembang, Selasa (7/10/2025).

Ia menambahkan, rehabilitasi dilakukan untuk mengembalikan fungsi daerah aliran sungai agar mampu menampung air hujan dan menekan risiko bencana. Dalam hal ini, peran masyarakat sangat penting melalui penanaman tanaman buah-buahan atau Multi Purpose Tree Species (MPTS).

Jenis tanaman ini, selain menjaga ekologi, juga memberikan nilai ekonomi bagi warga. Arief berharap kombinasi antara perbaikan lingkungan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat dapat menciptakan keseimbangan berkelanjutan.

”Dengan demikian faktor ekologi akan menjadi kuat. Pohon-pohon yang ditanam akan menahan air, menyediakan udara yang lebih baik, dan memberi tambahan pendapatan bagi masyarakat,” katanya, dilansir dari laman Pemkab Rembang.

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler