Bansos Senilai Rp 1,6 Miliar di Jepara Belum Dibayarkan
Faqih Mansur Hidayat
Rabu, 29 Maret 2023 12:36:01
Itu diungkapkan Anggota Komisi VII DPR RI, Abdul Wachid saat rapat kerja (raker) bersama Menteri Sosial RI. Rapat di Kompleks Senayan itu disiarkan langsung melalui kanal
YouTube DPR RI, Selasa (28/3/2023).
Politisi asal Kabupaten Jepara itu mengungkapkan, ada dua pedagang beras sebagai penyedia belum dibayarkan oleh pemerintah. Keduanya yakni Rofi’I, warga Karangrandu, Kecamatan Pecangaan dan seorang lagi, warga Pati.
Baca: Jalan Pati-Jepara Rusak, Pendemo Bawa-Bawa MUKeduanya menjadi agen E-Waroeng yang ditunjuk untuk menyalurkan bansos Covid-19 dari Kemensos RI pada 2020-2021.
’’Ada pemerintah daerah yang nakal. Yaitu seorang pedagang beras mendapatkan alokasi dana bansos. Waktu itu tahun 2020-2021. Di Kabupaten Jepara,’’ kata anggota Fraksi Gerindra itu.
Sebagai vendor, Rofi’I tidak dibayar pemerintah senilai Rp 419 juta. Sedangkan, pedagang dari Kabupaten Pati besaran yang belum dibayarkan sebesar Rp 1,2 miliar.
Baca: Oknum Polisi Diduga Peras Keluarga Tersangka Penggelapan, Polres Jepara: Itu Hoaks!Di hadapan Mensos Tri Rismaharini, Wachid mengatakan, beberapa waktu lalu saat masa reses, Rofi’i bersama istrinya bernama Sriatun datang ke rumah Wachid. Mereka menangis karena pemerintah tak kunjung membayar utang kepadanya.
Wachid menjelaskan, saat itu pemda menunjuk Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Aneka Usaha untuk membelanjakan uang bansos kepada kedua pedagang itu sebagai vendor.Saat itu harga beras Rp 8.900 per kilogram. Namun, rupanya dari beberapa kali transaksi, mereka tak juga dibayar.’’Ini minta pertolongan. Karena ini terus terang ini uang bank. Uang bank yang dipakai, Bank BRI. Juga uang dana pihak lain. Jadi tiap bulan ibu ini (Sriatun, red) harus bayar setor uang angsuran Rp 2 juta lebih. Ini kasihan,’’ ujar Wachid.
Baca: Terlilit Rentenir, Wanita di Jepara Nekat Gelapkan Mobil RentalWachid menyatakan sudah berkali-kali meminta pemda menyelesaikan kasus tersebut. Namun sampai saat ini kasus itu belum selesai.’’Saya mohon ibu (Risma, red) ada petugas yang turun ke sana. Kasihan ini, ada Rp 419 juta pedagang beras yang tidak dibayar,’’ harap Wachid kepada Risma.Wachid mengungkapkan, Mensos Risma merespon kasus itu akan dibantu. Namun Risma tidak menjanjikan uang itu akan kembali kepada pedagang. Alasannya, uang itu bersumber dari APBD Kabupaten Jepara, tidak dari pusat. Editor: Zulkifli Fahmi
Murianews, Jepara – Bantuan sosial (Bansos) Pandemi Covid-19 senilai total Rp 1,6 miliar yang disalurkan di Kabupaten Jepara belum dibayarkan pemerintah setempat.
Itu diungkapkan Anggota Komisi VII DPR RI, Abdul Wachid saat rapat kerja (raker) bersama Menteri Sosial RI. Rapat di Kompleks Senayan itu disiarkan langsung melalui kanal
YouTube DPR RI, Selasa (28/3/2023).
Politisi asal Kabupaten Jepara itu mengungkapkan, ada dua pedagang beras sebagai penyedia belum dibayarkan oleh pemerintah. Keduanya yakni Rofi’I, warga Karangrandu, Kecamatan Pecangaan dan seorang lagi, warga Pati.
Baca: Jalan Pati-Jepara Rusak, Pendemo Bawa-Bawa MU
Keduanya menjadi agen E-Waroeng yang ditunjuk untuk menyalurkan bansos Covid-19 dari Kemensos RI pada 2020-2021.
’’Ada pemerintah daerah yang nakal. Yaitu seorang pedagang beras mendapatkan alokasi dana bansos. Waktu itu tahun 2020-2021. Di Kabupaten Jepara,’’ kata anggota Fraksi Gerindra itu.
Sebagai vendor, Rofi’I tidak dibayar pemerintah senilai Rp 419 juta. Sedangkan, pedagang dari Kabupaten Pati besaran yang belum dibayarkan sebesar Rp 1,2 miliar.
Baca: Oknum Polisi Diduga Peras Keluarga Tersangka Penggelapan, Polres Jepara: Itu Hoaks!
Di hadapan Mensos Tri Rismaharini, Wachid mengatakan, beberapa waktu lalu saat masa reses, Rofi’i bersama istrinya bernama Sriatun datang ke rumah Wachid. Mereka menangis karena pemerintah tak kunjung membayar utang kepadanya.
Wachid menjelaskan, saat itu pemda menunjuk Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Aneka Usaha untuk membelanjakan uang bansos kepada kedua pedagang itu sebagai vendor.
Saat itu harga beras Rp 8.900 per kilogram. Namun, rupanya dari beberapa kali transaksi, mereka tak juga dibayar.
’’Ini minta pertolongan. Karena ini terus terang ini uang bank. Uang bank yang dipakai, Bank BRI. Juga uang dana pihak lain. Jadi tiap bulan ibu ini (Sriatun, red) harus bayar setor uang angsuran Rp 2 juta lebih. Ini kasihan,’’ ujar Wachid.
Baca: Terlilit Rentenir, Wanita di Jepara Nekat Gelapkan Mobil Rental
Wachid menyatakan sudah berkali-kali meminta pemda menyelesaikan kasus tersebut. Namun sampai saat ini kasus itu belum selesai.
’’Saya mohon ibu (Risma, red) ada petugas yang turun ke sana. Kasihan ini, ada Rp 419 juta pedagang beras yang tidak dibayar,’’ harap Wachid kepada Risma.
Wachid mengungkapkan, Mensos Risma merespon kasus itu akan dibantu. Namun Risma tidak menjanjikan uang itu akan kembali kepada pedagang. Alasannya, uang itu bersumber dari APBD Kabupaten Jepara, tidak dari pusat.
Editor: Zulkifli Fahmi