Menengok Kemandirian Pangan Santri Balekambang Jepara
Faqih Mansur Hidayat
Kamis, 30 Maret 2023 17:26:48
Di samping mengaji, para santri juga belajar bertani dengan metode hidroponik. Sejumlah sayuran ditanam di wadah hidroponik di dalam g
reen house milik Ponpes.
Muhammad Nadhif Ferdiansyah (15) dan beberapa santri lainnya, terlihat sibuk merawat tanaman sayuran. Sayuran seperti selada, sawi pakcoy, dan kangkong ditanam.
Baca: Daftar Pemilih Hasil Pemutakhiran Pemilu 2024 di Jepara DirekapMereka mulai merawat tanaman-tanaman itu usai mengaji usai salat subuh dan salah asar. Bagi Nadhif, aktivitas itu sama halnya dengan pengabdian kepada pesantren.
’’Sama sekali tidak mengganggu waktu mengaji. Karena memang aktivitas di sini (Green House, red) tidak bertabrakan dengan waktu ngaji,’’ kata santri asal Kalimantan Barat itu, Kamis (30/3/2023).
Nadhif mulai bertani dengan metode hidroponik di ponpes sejak duduk dibangku Madrasah Ibtidaiyah (MI, setara dengan SD). Dia pun sudah paham bagaimana merawatnya dengan tepat.
Sayur mayur itu, kata dia, biasa dipanen sebulan sekali sampai tiga kali. Hasil panen itu biasa dikonsumsi santri sendiri.
’’Tapi akhir-akhir ini sebagian hasil panen kami jual ke masyarakat,’’ ujar Nadhif.Sementara itu, Miftahuddin, salah satu pengurus Ponpes Balekambang menyampaikan,
green house itu sengaja didirikan untuk mendidik kemandirian santri. Para santri diajarkan untuk memenuhi kebutuhan dari sesuatu yang berada di lingkungannya sendiri.
Baca: Jejak Islam di Jepara Sejak Era KerajaanSelain itu, para santri juga diajari bertani dengan berbagai sistem teknologi. Salah satunya teknologi pada sistem hidroponik.Pihaknya menyebutkan, budidaya tanaman secara hidroponik itu dirintis sejak tiga tahun silam. Minat para santri pun cukup tinggi. Mereka memanfaatkan waktu kosong dengan belajar bertani.’’Selain untuk belajar, hidroponik ini juga salah satu unit usaha pondok. Ini untuk melatih kemandirian para santri,’’ tutur Miftahuddin.https://youtu.be/7oycIKXMHF4Editor: Zulkifli Fahmi
Murianews, Jepara – Kemandirian pangan diterapkan Pondok Pesantren (Ponpes) Raoudlotul Mubtadi’in Balekambang, Kecamatan Nalumsari, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah.
Di samping mengaji, para santri juga belajar bertani dengan metode hidroponik. Sejumlah sayuran ditanam di wadah hidroponik di dalam g
reen house milik Ponpes.
Muhammad Nadhif Ferdiansyah (15) dan beberapa santri lainnya, terlihat sibuk merawat tanaman sayuran. Sayuran seperti selada, sawi pakcoy, dan kangkong ditanam.
Baca: Daftar Pemilih Hasil Pemutakhiran Pemilu 2024 di Jepara Direkap
Mereka mulai merawat tanaman-tanaman itu usai mengaji usai salat subuh dan salah asar. Bagi Nadhif, aktivitas itu sama halnya dengan pengabdian kepada pesantren.
’’Sama sekali tidak mengganggu waktu mengaji. Karena memang aktivitas di sini (Green House, red) tidak bertabrakan dengan waktu ngaji,’’ kata santri asal Kalimantan Barat itu, Kamis (30/3/2023).
Nadhif mulai bertani dengan metode hidroponik di ponpes sejak duduk dibangku Madrasah Ibtidaiyah (MI, setara dengan SD). Dia pun sudah paham bagaimana merawatnya dengan tepat.
Sayur mayur itu, kata dia, biasa dipanen sebulan sekali sampai tiga kali. Hasil panen itu biasa dikonsumsi santri sendiri.
’’Tapi akhir-akhir ini sebagian hasil panen kami jual ke masyarakat,’’ ujar Nadhif.
Sementara itu, Miftahuddin, salah satu pengurus Ponpes Balekambang menyampaikan,
green house itu sengaja didirikan untuk mendidik kemandirian santri. Para santri diajarkan untuk memenuhi kebutuhan dari sesuatu yang berada di lingkungannya sendiri.
Baca: Jejak Islam di Jepara Sejak Era Kerajaan
Selain itu, para santri juga diajari bertani dengan berbagai sistem teknologi. Salah satunya teknologi pada sistem hidroponik.
Pihaknya menyebutkan, budidaya tanaman secara hidroponik itu dirintis sejak tiga tahun silam. Minat para santri pun cukup tinggi. Mereka memanfaatkan waktu kosong dengan belajar bertani.
’’Selain untuk belajar, hidroponik ini juga salah satu unit usaha pondok. Ini untuk melatih kemandirian para santri,’’ tutur Miftahuddin.
https://youtu.be/7oycIKXMHF4
Editor: Zulkifli Fahmi