Ketua Organda Jepara, Iqbal Tosin mengatakan, pembatasan pembelian solar selama ini selalu dikeluhkan para pengusaha bus Antarkota Antarprovinsi (AKAP) di Jepara.
(dikaji ulang, red),’’ kata Direktur PO Bus Bejeu Jepara.
Iqbal menyebutkan, dalam satu hari per unit angkutan umum hanya boleh membeli solar maksimal 200 liter. Sedangkan, untuk satu kali perjalanan Jepara-Jakarta misalnya, satu unit bus menghabiskan 500 liter solar.
Sebagai penyedia jasa layanan, lanjut Iqbal, para pengusaha bus dan angkutan darat kesulitan menyesuaikan diri. Pada satu sisi harus memberikan pelayanan terbaik. Di sisi lain, biaya untuk menunjang layanan baik itu melambung akibat harga BBM naik sekaligus adanya pembatasan.
’’Pasti mengurangi kenyamanan bagi kita semua. Kenapa semuanya haru kena. Kita ini publik servis. Angkutan umum, pelat kuning. Untuk masyarakat luas. Kalau ada pembatasan, pelat kuning jangan,
,’’ ujar Iqbal.
Apalagi, lanjut dia, memasuki momen mudik lebaran nanti, pengeluaran pembelian solar akan semakin meningkat. Itu terutama jika kondisi lalu lintas mengalami kemacetan.https://youtu.be/-NgoB3SF6LEEditor: Zulkifli Fahmi
Murianews, Jepara – Organisasi Angkutan Darat (Organda) Kabupaten Jepara meminta agar pembelian BBM jenis solar tak dibatasi. Mereka pun meminta agar kebijakan itu dikaji ulang.
Ketua Organda Jepara, Iqbal Tosin mengatakan, pembatasan pembelian solar selama ini selalu dikeluhkan para pengusaha bus Antarkota Antarprovinsi (AKAP) di Jepara.
’’Kita berharap kepada pemerintah, untuk pembatasan pembelian BBM ini di-
review (dikaji ulang, red),’’ kata Direktur PO Bus Bejeu Jepara.
Baca: Viral Gangster Bersenjata di Jepara Diringkus Polisi, Ini Faktanya!
Iqbal menyebutkan, dalam satu hari per unit angkutan umum hanya boleh membeli solar maksimal 200 liter. Sedangkan, untuk satu kali perjalanan Jepara-Jakarta misalnya, satu unit bus menghabiskan 500 liter solar.
Sebagai penyedia jasa layanan, lanjut Iqbal, para pengusaha bus dan angkutan darat kesulitan menyesuaikan diri. Pada satu sisi harus memberikan pelayanan terbaik. Di sisi lain, biaya untuk menunjang layanan baik itu melambung akibat harga BBM naik sekaligus adanya pembatasan.
’’Pasti mengurangi kenyamanan bagi kita semua. Kenapa semuanya haru kena. Kita ini publik servis. Angkutan umum, pelat kuning. Untuk masyarakat luas. Kalau ada pembatasan, pelat kuning jangan,
lah,’’ ujar Iqbal.
Baca: Kepergok Warga, Maling Kotak Amal Masjid di Mlonggo Jepara Jadi Bulan-bulanan
Apalagi, lanjut dia, memasuki momen mudik lebaran nanti, pengeluaran pembelian solar akan semakin meningkat. Itu terutama jika kondisi lalu lintas mengalami kemacetan.
https://youtu.be/-NgoB3SF6LE
Editor: Zulkifli Fahmi