Peryataan tersebut diungkapkan Edy saat bertemu dengan Kepala Balai Pengelolaan Sarana Prasarana Perhubungan (BPSPP) Wilayah 2 Jawa Tengah Priyohadi, Selasa (4/4/2023).
Edy menyebutkan, di Kabupaten Jepara ada lima ruas jalan provinsi sepanjang 69,4 KM. Dari ruas jalan tersebut, salah satu ruas yang lampunya paling banyak mati di ruas Jepara-Keling. Pada ruas itu dinilai berbahaya karena sepanjang jalur merupakan hutan.
”Saya minta dicek semua. Kalau ada lampu-lampu yang mati segera diganti atau diperbaiki,” pintanya Edy.
Menanggapi hal tersebut, Kepala BPSP Wilayah 2 Jateng Priyohadi mengaku sudah banyak keluhan masyarakat yang masuk terkait lampu penerangan yang mati. Pihaknya pun berjanjia akan segera memperbaikinya setelah pengadaan lampu dan kelengkapannya selesai.
”Pengadaan lampu masih beproses. Nanti akan langsung kami pasang,” kata Priyohadi.Sejauh ini, lanjut dia, sebagian besar lampu menggunakan tenaga surya. Sayangnya, pembangkit listrik itu kerap kehilangan komponen. Seperti baterai-baterai sering hilang atau kabel yang putus.Untuk itu, pihaknya telah memutuskan untuk mengubah pembangkit listrik tenaga surya dengan menyalurkan ke PLN. Beberapa ruas sudah diganti dengan aliran listrik dari PLN.”Kami sudah lakukan di ruas Kelet-Keling, yaitu dari RS Rehatta sampai menuju hutan itu sudah kita lakukan 43 unit di tahun 2022,” imbuh Priyohadi. Editor: Supriyadi
Murianews, Jepara – Pj Bupati Jepara Edy Supriyanta mengaku mendapat banyak laporan lampu penerangan jalan umum (PJU) di sepanjang Jalan Provinsi di Kabupaten Jepara yang mati. Khususnya di ruas jalan Jepara-Kelet dan Jepara-Kedungmalang-Pecangaan
Peryataan tersebut diungkapkan Edy saat bertemu dengan Kepala Balai Pengelolaan Sarana Prasarana Perhubungan (BPSPP) Wilayah 2 Jawa Tengah Priyohadi, Selasa (4/4/2023).
Edy menyebutkan, di Kabupaten Jepara ada lima ruas jalan provinsi sepanjang 69,4 KM. Dari ruas jalan tersebut, salah satu ruas yang lampunya paling banyak mati di ruas Jepara-Keling. Pada ruas itu dinilai berbahaya karena sepanjang jalur merupakan hutan.
Baca: Tahun Depan Dishub Fokus dengan LPJU di Wilayah Utara Jepara
”Saya minta dicek semua. Kalau ada lampu-lampu yang mati segera diganti atau diperbaiki,” pintanya Edy.
Menanggapi hal tersebut, Kepala BPSP Wilayah 2 Jateng Priyohadi mengaku sudah banyak keluhan masyarakat yang masuk terkait lampu penerangan yang mati. Pihaknya pun berjanjia akan segera memperbaikinya setelah pengadaan lampu dan kelengkapannya selesai.
”Pengadaan lampu masih beproses. Nanti akan langsung kami pasang,” kata Priyohadi.
Sejauh ini, lanjut dia, sebagian besar lampu menggunakan tenaga surya. Sayangnya, pembangkit listrik itu kerap kehilangan komponen. Seperti baterai-baterai sering hilang atau kabel yang putus.
Untuk itu, pihaknya telah memutuskan untuk mengubah pembangkit listrik tenaga surya dengan menyalurkan ke PLN. Beberapa ruas sudah diganti dengan aliran listrik dari PLN.
”Kami sudah lakukan di ruas Kelet-Keling, yaitu dari RS Rehatta sampai menuju hutan itu sudah kita lakukan 43 unit di tahun 2022,” imbuh Priyohadi.
Editor: Supriyadi