Rabu, 19 November 2025


Sekretaris Daerah Kabupaten Jepara, Edy Sujatmiko menyebutkan, total keseluruhan sembako sebanyak 17,2 ton. Rinciannya, 6,4 ton beras, serta masing-masing 2,7 ton minyak goreng, telur, gula pasir, dan tepung terigu.

Selain itu, terdapat sejumlah barang nonsibsidi dengan harga khusus yang disediakan langsung oleh produsen. Seluruhnya disubsisi sebesar Rp 5 ribu per kilogram.

Baca: Korban Ledakan Mercon di Jepara Ditangani Empat Dokter Spesialis

’’Harga subsidi, kami harap berpengaruh pada harga-harga kepokmas (kebutuhan pokok masyarakat, red) di pasaran agar inflasi terkendali,’’ kata Edy.

Sebelumnya, Edy telah membentuk Tim Pengandali Inflasi Daerah (TPID) yang rutin memantau perkembangan harga di pasar. Hasil pantauan dilaporkan tiap pekan untuk menentukan langkah intervensi pasar.

Dia menyebut, selain rokok kretek, komoditas kepokmas seperti beras, telur, minyak goreng, hingga cabai memiliki pengaruh besar terhadap inflasi di Jepara.

Dengan subsidi sebesar Rp 5 ribu per kilogram pada masing-masing komoditas, barang yang dijual di pasar murah diyakini berpengaruh menekan inflasi. Bulan ini, inflasi tercatat 0,25 persen, lebih rendah dari Januari 0,27 persen.
Sebelumnya, Plt Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Jepara Ary Bahtiar mengatakan, terdapat 17 tenda yang berpartisipasi dalam pasar murah. Mereka dari penerima yang menyalurkan subsidi pemkab, badan usaha milik daerah, organisasi profesi, hingga swasta.Baca: Korban Ledakan Mercon di Jepara Masih Dirawat Intensif’’Penerima subsidi pemkab antara lain PKK, Dharma Wanita, Persit Kartika Candra Kirana, Bhayangkari, dan PIAD (Persatuan Istri Anggota DPRD, red),’’ kata Ary Bachtiar.Pemberi subsidi mandiri terdiri dari Bank Jateng, BPR Bank Jepara Artha, BPR BKK Jepara, Perumda Aneka Usaha, Hiswana Migas, hingga organisasi profesi Himki, Kadin, dan Asephi Jepara.Sedangkan tenda nonsubsidi yang memberi harga khusus disediakan Bulog, PT Indofood, dan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) se-Kabupaten Jepara binaan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian. Editor: Zulkifli Fahmi

Baca Juga

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler