Masjid Peninggalan Sultan Hadlirin Kaya Akulturasi Budaya
Faqih Mansur Hidayat
Kamis, 13 April 2023 10:20:00
Kolaborasi corak Hindu, China, dan Islam membuat masjid tersebut sarat dengan akulturasi budaya dan agama. Oleh masyarakat Jepara, Masjid Astana Sultan Hadlirin memang biasa disebut Masjid Mantingan. Sebab, lokasinya berada di Desa Mantingan, Kecamatan Tahunan, Kabupaten Jepara.
Baca: Romantisme Sultan Hadlirin dan Ratu Kalinyamat
Berbagai penelitian terkait Masjid Mantingan sudah dilakukan oleh para ahli. Salah satunya dibukukan dalam Laporan Hasil Penelitian Ratu Kalinyamat, garapan Yayasan Dharma Bhakti Lestari.
Masjid Mantingan erat kaitannya dengan proses sejarah Jepara di masa Ratu Kalinyamat. Di belakang masjid, terdapat kompleks pemakaman. Di bangunan utama, terdapat Makam Sultan Hadlirin, Ratu Kalinyamat dan keluarganya.
Berdasarkan candra sengkala ’’Rupa Brahmana Warna Sari’’ di bagian mihrab, dimaknai bahwa Masjid Mantingan didirikan pada masa kepemimpinan Ratu Kalinyamat. Tepatnya pada tahun 1481 saka atau 1559 M.
Bagian-bagian Masjid Mantingan didatangkan dari beberapa wilayah. Antara lain adanya motif-motif binatang seperti rusa, gajah, dan kera pada relief yang terbuat dari batu kapur. Juga, terdapat relief bergambar tentang cerita Ramayana dengan tokohnya Hanoman, Rama, dan Sinta. Relief-relief ini diyakini merupakan corak Hindu.
Bagian-bagian Masjid Mantingan didatangkan dari beberapa wilayah. Antara lain adanya motif-motif binatang seperti rusa, gajah, dan kera pada relief yang terbuat dari batu kapur. Juga, terdapat relief bergambar tentang cerita Ramayana dengan tokohnya Hanoman, Rama, dan Sinta. Relief-relief ini diyakini merupakan corak Hindu.
Baca: Kisah Kedatangan Sultan Hadlirin di Jepara
Kemudian, terdapat piring-piring tertempel di dinding bercorak Tiongkok atau China. Tak hanya itu, lantai masjid yang berlapis marmer juga diyakini didatangkan dari Tiongkok.
Lalu, bagian bangunan yang tidak kalah mencolok adalah bangunan khas Jawa. Itu terlihat dari wujud atap yang terdiri dari beberapa tingkat. Semakin ke atas semakin kecil dan puncaknya diberi hiasan.
Kini, Masjid Mantingan sudah resmi menjadi penginggalan Cagar Budaya. Untuk itu, pengelolaannya tidak bisa sembarangan dan harus oleh ahli.
Editor: Zulkifli Fahmi



