Murianews, Jepara – Masyarakat Kepulauan Karimunjawa ingin mendapatkan informasi lengkap terkait penyesuaian tarif penyeberangan kapal Siginjai. Mereka menganggap sosialisasi yang didapat masih minim.

Petinggi Desa Karimunjawa, Arif Setiawan mengatakan, masyarakat di Karimunjawa menginginkan adanya sosialisasi dari PT ASDP langsung di sana.

Dengan begitu, masyarakat bisa lebih memahami maksud dari kebijakan itu. Sosialisasi dari PT ASDP baru dilaksanakan di Jepara.

’’PT ASDP harus memberikan pemahaman ke warga Karimunjawa seluas-luasnya. Kalau sudah paham kan, enak. Karena persepsi warga pasti beda-beda,’’ kata Arif, Jumat (14/4/2023).

Baca: Penyesuaian Tarif Penyeberangan Jepara-Karimunjawa Segera Diterapkan, Ini Perinciannya

Terkait dengan tarif yang disesuaikan, Arif mengaku sebenarnya warga keberatan. Terutama terkait dengan barang curah. Penempatan barang curah di atas kendaraan tentunya menambah biaya.

Misalnya saja kendaraan barang golongan VI, dulu tarifnya hanya Rp 1.890.000 per unit. Sekarang naik menjadi Rp 2.538.000 per unit.

’’Itu kalau pas balik antar barang tidak dapat muatan, artinya kosong, sudah pasti berat di ongkos,’’ jelas Arif.

Bagi Arif, penyesuaian tarif tersebut ada enak dan tidak enaknya. Salah satu yang enak yaitu untuk pengendara motor. Kendaraan bermotor yang dulunya Rp 81 ribu tanpa penumpang, kini disesuaikan menjadi Rp 125 ribu sudah dengan penumpang 1 orang.

Seperti diketahui, KMP Siginjai ini menjadi satu-satunya kapal yang bisa mengangkut barang dari Jepara ke Karimunjawa atau sebaliknya. Barang-barang curah yang tidak terbawa kapal itu, terkadang diangkut menggunakan perahu nelayan.

 

Editor: Zulkifli Fahmi