Rabu, 19 November 2025


Abdul Baits Muhtar, pengurus Ikatan Alumni Sudan sekaligus PengasuhPondok Pesantren Al Buruj Jepara menyebutkan, ada 35 santri Al Buruj yang menimba ilmu di Ibu Kota Sudan, Khartum.

Sebanyak 15 santri di antaranya merupakan warga Jepara. Sedangkan lainnya berasal dari Sumatra, Lampung, Jawa Timur dan Sulawesi.

Selain itu, ada tujuh warga Jepara lainnya yang bukan santri Al Buruj juga ikut dievakuasi. Mereka berasal dari pesantren dari Kajen, Kabupaten Pati dan sejumlah lembaga lainnya.

“Sekarang mereka dalam evakuasi. Dalam perjalanan. Memang sudah dievakuasi dari Ibu Kota Khartum. Dalam posisi yang aman sekarang. Mereka kebanyakan sekarang ada di Jedah, Arab Saudi,” terang Ustadz Baits saat dihubungi Murianews, Kamis (27/4/2023).

BACA JUGA: Brigpol Shita, Istri Kapolres Kudus yang Ditugaskan Jadi Pasukan PBB ke Sudan Lima Hari Usai MenikahSaat ini, lanjut dia, para mahasiswa asal Jepara sedang menunggu pemberangkatan dari Jedah menuju ke Jakarta melalui jalur udara. Namun, hingga kini pihaknya belum mendapatkan kabar terakhir kapan santri-santrinya akan diterbangkan ke Indonesia.Ustdaz Baits memastikan semua keluarga mahasiswa yang ada di Jepara sudah diberi informasi soal kondisi terkini. Pihaknya selalu memberikan kabar terbaru terkait kondisi santri-santri itu.Pihaknya menyebutkan, jumlah warga negara Indonesia yang berada di Sudan sekitar 1.200 orang. Rata-rata, termasuk santri-santri Al Buruj tinggal di Ibu Kota Khartum. Lokasi di mana saat ini terjadi konflik bersenjata yang cukup mencekam.Editor: Budi Santoso

Baca Juga

Komentar

Terpopuler