Abdul Baits Muhtar, pengurus Ikatan Alumni Sudan sekaligus Pengasuh Pondok Pesantren Al Buruj Jepara, mengaku belum tahu pasti kapan santri-santrinya itu akan tiba di Jakarta.
Pihaknya pun belum tahu apakah pemerintah pusat hanya mengevakuasi sampai ke Jakarta atau ke daerah masing-masing. Jikapun hanya sampai Jakarta, pihaknya mengaku siap menjemput mereka setibanya di Jakarta.
“Hari ini rencananya kemungkinan sebagian mereka akan terbang ke Indonesia. Saya sendiri kemungkinan, kalau tidak hari ini besok menunggu perkembangan, kalau mereka memang siap untuk terbang (ke Jakarta, red), kami juga terbang ke Jakarta untuk menyambut mereka,” kata Ustadz Baits kepada Murianews, Kamis (27/4/2023) siang.
Ustadz Baits mengaku sudah berkomunikasi dengan Pemkab Jepara. Isinya, pemda diharapkan membantu akomodasi atau penjemputan para santri dari Jakarta menuju ke Jepara.
“Sebenarnya kami ingin ada kerja sama dengan pemda (Jepara, red), minta bantuan pemda lewat seseorang. Tapi sampai sekarang belum ada respon,” jelas Ustadz Baits.Pihaknya menyampaikan, saat ini pihak keluarga para santri sudah mengetahui kondisi terkini mereka yang dievakuasi dari Sudan. Rencananya, pihak keluarga akan menjemput santri-santri itu di Ponpes Al Buruj Ngabul, setibanya di Jepara.Editor: Budi Santoso
Murianews, Jepara – Sebanyak 22 warga asal Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, telah dievakuasi dari konflik Sudan. Mereka saat ini masih berada di Jedah dan akan diterbangkan ke Jakarta.
Abdul Baits Muhtar, pengurus Ikatan Alumni Sudan sekaligus Pengasuh Pondok Pesantren Al Buruj Jepara, mengaku belum tahu pasti kapan santri-santrinya itu akan tiba di Jakarta.
Pihaknya pun belum tahu apakah pemerintah pusat hanya mengevakuasi sampai ke Jakarta atau ke daerah masing-masing. Jikapun hanya sampai Jakarta, pihaknya mengaku siap menjemput mereka setibanya di Jakarta.
“Hari ini rencananya kemungkinan sebagian mereka akan terbang ke Indonesia. Saya sendiri kemungkinan, kalau tidak hari ini besok menunggu perkembangan, kalau mereka memang siap untuk terbang (ke Jakarta, red), kami juga terbang ke Jakarta untuk menyambut mereka,” kata Ustadz Baits kepada Murianews, Kamis (27/4/2023) siang.
Ustadz Baits mengaku sudah berkomunikasi dengan Pemkab Jepara. Isinya, pemda diharapkan membantu akomodasi atau penjemputan para santri dari Jakarta menuju ke Jepara.
BACA JUGA: 22 Warga Jepara Dievakuasi dari Sudan
“Sebenarnya kami ingin ada kerja sama dengan pemda (Jepara, red), minta bantuan pemda lewat seseorang. Tapi sampai sekarang belum ada respon,” jelas Ustadz Baits.
Pihaknya menyampaikan, saat ini pihak keluarga para santri sudah mengetahui kondisi terkini mereka yang dievakuasi dari Sudan. Rencananya, pihak keluarga akan menjemput santri-santri itu di Ponpes Al Buruj Ngabul, setibanya di Jepara.
Editor: Budi Santoso