Rabu, 19 November 2025


Salah satu santri Ponpes Al Buruj Jepara, Anshar Idris menceritakan betapa dirinya ketakutan saat perang berlangsung. Idris sudah dua tahun kuliah di jurusan Ilmu Hadis International University Of Africa (IUA).

Idris menceritakan, bibit-bibit konflik memang sudah dirasakan sejak lama. Namun, perang baru meledak pada 15 April 2023 lalu. Bersama santri-santri jebolan Al Buruj lainnya, dia tinggal di asrama kampus yang letaknya kurang dari 1 kilometer dari markas militer, di Ibu Kota Khartum.

Pada jarak sedekat itu, Idris melihat secara jelas bagaimana peluru-peluru saling beterbangan. Ketakutannya semakin memuncak saat telinganya mendengar ledakan-ledakan besar.

“Saya was-was. Takut banget. Saat mendengar tembakan-tembakan. Yang paling kami takut itu rudal. Ada juga peluru nyasar,” ungkap santri kelahiran Makassar itu kepada Murianews di ujung telepon, Kamis (27/4/2023) sore.

Bahkan saat malam takbiran Idul Fitri lalu, di telinga Idris terdengar sayup-sayup takbir dan ledakan senjata dengan keras. Bahkan, hari pertama dan ke dua lebaran, terjadi perang paling hebat. Rudal semakin sering dilesatkan dari pesawat tempur.

Idris dan santri-santri dari Jepara masih beruntung karena tinggal di asrama kampus. Logistik dan listrik mereka masih terjamin. Kondisi itu berbanding terbalik dengan masyarakat lain yang tinggal di luar asrama. Mereka kesulitan logistik, air bahkan listrik padam selama tiga hari.
Idris bersama 556 Warga Negara Indonesia (WNI) yang lain dievakuasi KBRI Sudan ke Jedah, Arab Saudi pada 24 April 2023 lalu. Mereka masuk kloter pertama yang diangkut dengan kapal laut dan dikawal kapal perang Arab Saudi di belakangnya.“Kami dikawal kapal perang Arab Saudi sampai ke Jedah. Kami tiba di Jedah dengan selamat setelah 21 jam perjalanan laut,” kata Idris.BACA JUGA: 22 Warga Jepara Dievakuasi dari SudanSetibanya di Jedah, Idris dan WNI lainnya dibawa ke sebuah hotel sampai hari ini. Rencananya, pada pukul 11.00 waktu setempat, dia bersama santri-santri asal Jepara lainnya akan diterbangkan ke Jakarta.“Sekarang masih samar-samar jadwal penerbangannya. Informasinya yang didahulukan yang punya anak dan perempuan-perempuan. Kami masih menunggu kepastiannya. Tapi yang pasti kondisi kami saat ini dalam kondisi sehat dan selamat,” pungkas Idris.Editor: Budi Santoso

Baca Juga

Komentar

Terpopuler