Subandi, perajin gelang haji menyebutkan, tahun ini dirinya mendapatkan order 106.179 buah gelang haji. Rinciannya, 97.453 haji reguler, 7.226 jemaah haji plus dan petugas haji sebanyak 1.400 buah.
Biasanya, dia diberi waktu dua bulan untuk menyelesaikan orderan. Namun, karena tender molor, tahun ini dia hanya diberi waktu kurang dari satu bulan saja.
’’Pekerja dalam proses produksi 150 orang. Nanti di embarkasi 100 orang. Tahun-tahun lalu produksi sedikitnya butuh 200 orang,’’ sebut Subandi saat ditemui
di rumahnya, Jumat (20/5/2023).
Di rumahnya, sejumlah orang laki-laki terlihat sedang bekerja sesuai bagian masing-masing. Ada yang mengecat, menyablon, menjemur sampai memotong komponen gelang haji.
Sejak tahun 2009, mereka hampir selalu menjadi pekerja Subandi saat mendapatkan order gelang penanda jemaah haji Indonesia itu.
’’Mereka ada yang tetangga. Ada tetangga desa. Mungkin bisa saja warga satu lingkup kecamatan yang bisa ikut kerja di sini,’’ kata Subandi.Adanya orderan gelang haji itu, lanjut Subandi, sangat membantu masyarakat setempat memperoleh penghasilan. Para tetangganya yang biasanya hanya bergantung pada jualan kaki lima bisa ikut bekerja.Biasanya, Subandi menerima order sejak mendekati bulan puasa. Sehingga, para pekerjanya bisa mendapatkan pendapatan lebih dan bisa dipakai untuk biaya kebutuhan saat lebaran.’’Ada yang kerja jualan cilok. Padahal waktu puasa itu kan, banyak liburnya. Dia bisa kerja di sini. Dan itu bisa membantu ketika lebaran,’’ ujar Subandi. Editor: Zulkifli Fahmi
Murianews, Jepara – Seluruh gelang haji bagi jemaah se-Indonesia diproduksi dari perajin asal Desa Bakalan, Kecamatan Kalinyamatan, Kabupaten Jepara, Subandi (50). Produksi tahunan itu mampu menyerap ratusan tenaga kerja.
Subandi, perajin gelang haji menyebutkan, tahun ini dirinya mendapatkan order 106.179 buah gelang haji. Rinciannya, 97.453 haji reguler, 7.226 jemaah haji plus dan petugas haji sebanyak 1.400 buah.
Biasanya, dia diberi waktu dua bulan untuk menyelesaikan orderan. Namun, karena tender molor, tahun ini dia hanya diberi waktu kurang dari satu bulan saja.
Baca: Kisah Subandi, Perajin Monel Jepara yang Belasan Tahun Bikin Gelang Haji
’’Pekerja dalam proses produksi 150 orang. Nanti di embarkasi 100 orang. Tahun-tahun lalu produksi sedikitnya butuh 200 orang,’’ sebut Subandi saat ditemui
Murianews di rumahnya, Jumat (20/5/2023).
Di rumahnya, sejumlah orang laki-laki terlihat sedang bekerja sesuai bagian masing-masing. Ada yang mengecat, menyablon, menjemur sampai memotong komponen gelang haji.
Sejak tahun 2009, mereka hampir selalu menjadi pekerja Subandi saat mendapatkan order gelang penanda jemaah haji Indonesia itu.
Baca: Gelang Haji Se-Indonesia Diproduksi di Jepara
’’Mereka ada yang tetangga. Ada tetangga desa. Mungkin bisa saja warga satu lingkup kecamatan yang bisa ikut kerja di sini,’’ kata Subandi.
Adanya orderan gelang haji itu, lanjut Subandi, sangat membantu masyarakat setempat memperoleh penghasilan. Para tetangganya yang biasanya hanya bergantung pada jualan kaki lima bisa ikut bekerja.
Biasanya, Subandi menerima order sejak mendekati bulan puasa. Sehingga, para pekerjanya bisa mendapatkan pendapatan lebih dan bisa dipakai untuk biaya kebutuhan saat lebaran.
’’Ada yang kerja jualan cilok. Padahal waktu puasa itu kan, banyak liburnya. Dia bisa kerja di sini. Dan itu bisa membantu ketika lebaran,’’ ujar Subandi.
Editor: Zulkifli Fahmi