Kamis, 20 November 2025


Salah satu penyebabnya yaitu karena si bayi stunting atau gagal tumbuh dengan baik.

Pasutri itu mengaku sudah putus asa melihat kondisi anaknya yang sering sakit-sakitan. Keduanya tak sabar dengan pertumbuhan anaknya yang tak kunjung meningkat.

Bayi laki-laki berusia tiga bulan itu memiliki berat badan 2,5 kilogram dan masuk dalam kategori stunting.

”Iya, tidak ada perkembangan (stunting, red)," kata S saat dihadirkan di Mapolres Jepara, Senin (22/5/2023).

Baca: Begini Skenario Pasutri di Jepara Bunuh Bayinya dengan Diceburkan ke Sumur

S mengaku setiap bulan memeriksakan anaknya di Posyandu. Pihak bidan desa pun memberikan sejumlah asupan gizi untuk anaknya. Akibat stunting itu, bayi tersebut menjadi sering sakit-sakitan.

Tak hanya masalah stunting, pasutri itu mengaku tega membuang bayinya karena desakan ekonomi.
Sebagai keluarga yang masuk dalam kategori prasejahtera, mereka mengaku berat menghidupi dan pengobatan bayi keduanya itu.  ”Tidak punya ekonomi. Tidak ada uang untuk pengobatan anak," kata MR.MR bekerja sebagai kuli serabutan. Dalam sehari dia mengaku hanya bisa mendapatkan upah sebesar Rp 70 ribu.Baca: Orang Tua yang Ceburkan Bayi ke Sumur di Jepara Jadi TersangkaSementara istrinya tidak bekerja dan mereka memiliki satu anak lagi berusia tujuh tahun. MR juga mengaku tak mendapat bantuan dari pemerintah.Dua alasan itulah yang akhirnya membuat keduanya tega menceburkan bayinya ke dalam sumur sedalam 20 meter tersebut. Pasutri itu membuang bayinya pukul 02.30 WIB, Jumat (19/5/2023). Jasad bayi berhasil dievakuasi pukul 16.30 WIB. Editor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler