Kabid Kesehatan Hewan dan Peternakan pada Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Jepara, Mudhofir mengakui ketersediaan vaksin LSD sangat terbatas. Sejak kemunculan virus itu, Kabupaten Jepara baru mendapatkan 1.400 dosis vaksin. Itu sudah disuntikkan ke 1.400 ternak dari jumlah populasi 45.972 ekor sapi.
“Saat ini kita masih punya 60 dosis vaksin. Hari ini target 60 ekor sapi divaksin,” kata Mudhofir, Kamis (25/5/2023).
Beruntung, lanjut Mudhofir, besok pagi pihaknya akan mengambil jatah 400 dosis vaksin dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Sebelumnya, seribu vaksin yang diterima sudah ludes per hari ini.
“Yang sehat kita vaksin. Walaupun kecepatan vaksinasi kita lambat. Karena ketersediaan vaksinnnya juga terbatas,” ungkap Mudhofir.
Karena vaksin sulit didapat, petugas kesehatan hewan hanya mengobati ternak alakadarnya. Obat yang diberikan yaitu obat kulit, penurun panas, vitamin dan menyediakan air minum yang cukup.
Selain itu, pihaknya juga tak henti-hentinya mengedukasi masyakarakat agar ternaknya terhindar dari LSD. Peternak diimbau terus menjaga kebersihan ternak dan kandang. Sebab, jika kandang dan ternak bersih, maka virus menjadi jarang yang menempel.Sampai Rabu (25/5/2023) tercatat sebanyak 2.037 ekor sapi di Jepara terserang virus LSD. Sejauh ini sudah ada 2.120 sapi yang terjangkit LSD. Sebelas sapi di antaranya mati. Sedangkan 62 lainnya dilaporkan sembuh. Editor: Budi Santoso
Murianews, Jepara - Kasus penyebaran virus Lumpy Skin Disease (LSD) di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, semakin tak terbendung. Di sisi lain, persediaan vaksin justru selalu minim.
Kabid Kesehatan Hewan dan Peternakan pada Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Jepara, Mudhofir mengakui ketersediaan vaksin LSD sangat terbatas. Sejak kemunculan virus itu, Kabupaten Jepara baru mendapatkan 1.400 dosis vaksin. Itu sudah disuntikkan ke 1.400 ternak dari jumlah populasi 45.972 ekor sapi.
“Saat ini kita masih punya 60 dosis vaksin. Hari ini target 60 ekor sapi divaksin,” kata Mudhofir, Kamis (25/5/2023).
Beruntung, lanjut Mudhofir, besok pagi pihaknya akan mengambil jatah 400 dosis vaksin dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Sebelumnya, seribu vaksin yang diterima sudah ludes per hari ini.
“Yang sehat kita vaksin. Walaupun kecepatan vaksinasi kita lambat. Karena ketersediaan vaksinnnya juga terbatas,” ungkap Mudhofir.
Karena vaksin sulit didapat, petugas kesehatan hewan hanya mengobati ternak alakadarnya. Obat yang diberikan yaitu obat kulit, penurun panas, vitamin dan menyediakan air minum yang cukup.
BACA JUGA: LSD di Jepara Serang 2.037 Sapi
Selain itu, pihaknya juga tak henti-hentinya mengedukasi masyakarakat agar ternaknya terhindar dari LSD. Peternak diimbau terus menjaga kebersihan ternak dan kandang. Sebab, jika kandang dan ternak bersih, maka virus menjadi jarang yang menempel.
Sampai Rabu (25/5/2023) tercatat sebanyak 2.037 ekor sapi di Jepara terserang virus LSD. Sejauh ini sudah ada 2.120 sapi yang terjangkit LSD. Sebelas sapi di antaranya mati. Sedangkan 62 lainnya dilaporkan sembuh.
Editor: Budi Santoso