Rabu, 19 November 2025


Kepala Kantor SAR Semarang Heru Suhartanto mengatakan, penghentian sementara pencarian tersebut dilakukan karena sampai saat ini belum ada titik terang di mana letak kapal maupun ABK-nya.

”Evakuasi kita hentikan sementara. Kita menunggu informasi dari kapten atau agen kapalnya,” kata Heru saat dihubungi Murianews.com, Senin (19/6/2023).

Baca: Kapal LCT Cipta Harapan IX Diduga Sudah Tenggelam ke Dasar Laut Karimunjawa

Pihaknya berharap, kapten atau agen kapal bisa memberi informasi apakah lima ABK tersebut masih di dalam kapal saat terbalik atau sudah keluar kapal. Informasi itu sangat penting untuk melakukan langkah evakuasi.

”Kalau masih di dalam kapal, kita akan melakukan penyelaman,” jelas Heru.

Jika memang harus dilakukan penyelaman, Heru akan menggunakan kapal yang dilengkapi dengan sonar. Ada tiga kapal yang bisa digunakan. Salah satunya yaitu KN SAR Wisnu 103 milik Basarnas.

”Tapi tetap kita lihat cuaca. Seperti hari ini, ketinggian ombak mencapai 2,5 meter. Tentu itu berbahaya. Tapi kalau kecil ombaknya kita masuk (menyelam, red),” ujar Heru.

Untuk sementara waktu, Heru terus meminta informasi dari kapal-kapal yang melintas di koordinat awal kapal dilaporkan terbalik. Beruntung, di area tersebut saat ini banyak kapal yang melintas.
Bila sudah ada informasi yang masuk, Heru akan memberangkatkan KN 231 Sadewa bersama tujuh belas personil. Saat ini, kapal tersebut sedang melakukan pengisian bahan bakar.Baca: Pencarian ABK yang Hilang di Perairan Karimunjawa NihilPada hari ke enam ini, lanjut Heru, pihaknya telah melakukan pencarian sejauh 67-70 mil dari titik koordinat Kapal LCT Cipta Harapan IX terbalik.”Pencarian terakhir (sebelum berhenti sementara, red) kami sampai perairan Indramayu dan Cirebon,” ungkap Heru.Diketahui, kapal yang terbalik pada 16 Juni 2023 tersebut membawa 11 ABK. Korban yang berhasil selamat yaitu Roslan, Baharjuddin, Agus Guswandi, Rakhmat Syahputra G, Ary Supend Leza dan  Julius Christian.Sedangkan Lima orang yang masih hilang tersebut adalah Titus Radja (Mualim I), Eko Retni Fedianto (Masinis II), Muh Reza (juru mudi), M Paulus (juru minyak) dan Amhis Hallu (juru masak) Editor: Supriyadi

Baca Juga

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler