Geger! Terjadi Pembacokan di Pesantren Jerukwangi Jepara
Faqih Mansur Hidayat
Rabu, 21 Juni 2023 19:42:21
Kapolsek Bangsri Iptu Rusiyanto menerangkan, pembacokan tersebut terjadi pada Minggu (18/6/2023) sekitar pukul 05.30 WIB. Pihak-pihak yang terlibat yakni SY, MS, dan AS yang merupakan saudara kandung dengan pengasuh ponpes tersebut.
Rusiyanto menceritakan, pertengkaran itu bermula saat istri SY yang mengaku diancam oleh santri ponpes tersebut menggunakan senjata tajam. SY yang kebetulan bekerja di luar kota langsung pulang saat mendapat kabar tersebut.
”Sepulang dari Jakarta, SY langsung klarifikasi ke pondok. Memasuki halaman pondok. Dia mencari santri yang bernama BU (20),” kata Iptu Rusiyanto, kepada
Murianews.com, Rabu (21/6/2023)
.Melihat SY, beberapa santri langsung menghalau. Ternyata SY tak datang sendirian. Dia diikuti oleh MS dan AS. Namun kedua saudaranya itu tak bisa masuk halaman ponpes karena pintu gerbang terkunci saat SY masih di dalam.
Baca: Detik-Detik Pembacokan di Ponpes Jerukwangi Jepara, Ada Pria yang DirantaiTiba-tiba, di dalam ponpes terjadi pertengkaran antara SY dan para santri. Dua santri yang ditengarai terlibat dalam pertengkaran itu yaitu HM dan BU.
”Sebelum dia (SY) ngomong banyak, dia sudah dipukuli oleh santri-santri itu,” terang Iptu Rusiyanto.
Merasa dikepung banyak orang, lanjut Rusiyanto, SY berusaha melarikan diri. Namun dia tertahan pintu gerbang yang masih terkunci.
Baca: Lawan Pembacokan Pakai Sendal Jepit, Warga Pati Malah DipolisikanSetelah berusaha keras melarikan diri, akhirnya SY berhasil melompat gerbang. Namun nahas, saat menaiki gerbang, santri berinisial BU itu menyabetkan arit ke tubuh SY.Perut SY bagian kanan kena bacok hingga bagian dalamnya keluar. Beruntung, saat itu SY masih bisa berdiri tegak.
Baca: Pakai Atribut Perguruan Silat, Pemuda Sragen Dibacok 2 Orang Tak Dikenal”Dua santri kami jadikan tersangka. Yang punya celurit dan BU. Mereka kami tahan dan sudah kami kirim ke Polres Jepara,” kata Rusiyanto. Editor: Ali Muntoha
Murianews, Jepara – Pertengkaran yang mengakibatkan pembacokan terjadi di Pondok Pesantren (Ponpes) Ash- Babussyifa Warohmah, Desa Jerukwangi, Kecamatan Bangsri, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah.
Kapolsek Bangsri Iptu Rusiyanto menerangkan, pembacokan tersebut terjadi pada Minggu (18/6/2023) sekitar pukul 05.30 WIB. Pihak-pihak yang terlibat yakni SY, MS, dan AS yang merupakan saudara kandung dengan pengasuh ponpes tersebut.
Rusiyanto menceritakan, pertengkaran itu bermula saat istri SY yang mengaku diancam oleh santri ponpes tersebut menggunakan senjata tajam. SY yang kebetulan bekerja di luar kota langsung pulang saat mendapat kabar tersebut.
”Sepulang dari Jakarta, SY langsung klarifikasi ke pondok. Memasuki halaman pondok. Dia mencari santri yang bernama BU (20),” kata Iptu Rusiyanto, kepada
Murianews.com, Rabu (21/6/2023)
.
Melihat SY, beberapa santri langsung menghalau. Ternyata SY tak datang sendirian. Dia diikuti oleh MS dan AS. Namun kedua saudaranya itu tak bisa masuk halaman ponpes karena pintu gerbang terkunci saat SY masih di dalam.
Baca: Detik-Detik Pembacokan di Ponpes Jerukwangi Jepara, Ada Pria yang Dirantai
Tiba-tiba, di dalam ponpes terjadi pertengkaran antara SY dan para santri. Dua santri yang ditengarai terlibat dalam pertengkaran itu yaitu HM dan BU.
”Sebelum dia (SY) ngomong banyak, dia sudah dipukuli oleh santri-santri itu,” terang Iptu Rusiyanto.
Merasa dikepung banyak orang, lanjut Rusiyanto, SY berusaha melarikan diri. Namun dia tertahan pintu gerbang yang masih terkunci.
Baca: Lawan Pembacokan Pakai Sendal Jepit, Warga Pati Malah Dipolisikan
Setelah berusaha keras melarikan diri, akhirnya SY berhasil melompat gerbang. Namun nahas, saat menaiki gerbang, santri berinisial BU itu menyabetkan arit ke tubuh SY.
Perut SY bagian kanan kena bacok hingga bagian dalamnya keluar. Beruntung, saat itu SY masih bisa berdiri tegak.
Baca: Pakai Atribut Perguruan Silat, Pemuda Sragen Dibacok 2 Orang Tak Dikenal
”Dua santri kami jadikan tersangka. Yang punya celurit dan BU. Mereka kami tahan dan sudah kami kirim ke Polres Jepara,” kata Rusiyanto.
Editor: Ali Muntoha