Rabu, 19 November 2025


Permintaan itu disampaikan oleh Ketua Komisi C DPRD Kabupaten Jepara, Nur Hidayat, Selasa (27/6/2023). Pihaknya menilai, dengan data-data yang ada, sudah semestinya pemerintah tahu harus melakukan aksi nyata dalam bentuk apa.

Diketahui, pada 4 Juni 2023 lalu, Pj Bupati Jepara memimpin jajarannya studi banding terkait penanganan stunting sampai ke Kabupaten Sukoharjo. Tak hanya organisasi perangkat daerah (OPD), Pj bupati juga mengajak serta pihak Kepolisian dan TNI.

“Studi banding sah-sah saja. Tapi jangan sampai menggunakan atau mengurangi anggaran stunting. Kalau ada agenda ke luar daerah mestinya pakai anggaran perjalanan dinas,” kata Nur Hidayat.

Nur Hidayat menyebutkan, awalnya Pj Bupati Jepara hanya menganggarkan penanganan stunting sebesar Rp36 miliar. Namun dalam perjalanannya anggarannya membesar menjadi Rp111 miliar. Rupanya, hampir di seluruh OPD diperintahkan untuk membuat program yang berkaitan dengan penanganan stunting.

Misalnya, lanjut dia, di Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) dibuat program pembagian bibit lele atau telur. Lalu di Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK), dibuat program pemberian susu bagi anak stunting dengan nilai anggaran Rp1,5 miliar.

BACA JUGA: Tangani Stunting, Pemkab Jepara Benchmarking dengan Sukoharjo
Dari anggaran yang ditetapkan, Nur Hidayat melihat pemerintah daerah masih timpang dalam menjalankan anggaran tersebut. Pihaknya melihat, pembagian anggaran sebesar 60 persen untuk belanja pro rakyat, sedangkan 40 persen masih digunakan untuk biaya operasional.“Setiap program (stunting, red) minimal harus 80 persen untuk belanja pro rakyat, 20 persen untuk operasional. Bukan malah sebaliknya,” jelas Nur Hidayat.Nur Hidayat meminta pemerintah tak perlu banyak teori lagi untuk mengentaskan stunting. Pihaknya menyarankan agar pemerintah cepat melakukan pendataan, membuat peta jalan program yang jelas, lalu segera melakukan aksi nyata.Jika sudah menemukan anak yang stunting, Nur Hidayat meminta agar pemerintah segera mendampingi. Anggaran yang sudah ada harus langsung digunakan dengan tepat. Yakni dengan memberikan gizi yang cukup.“Tak usah banyak teori. Teori penanganannya sudah ada. Tidak perlu banyak studi banding. Harus langsung aksi nyata,” tandas Nur Hidayat.Editor: Budi Santoso

Baca Juga

Komentar

Terpopuler