Salat iduladha di alun-alun ini diimami Sukahar yang sekaligus merangkap menjadi khatib. Jemaah yang hadir pun tidak hanya berasal dari wilayah Jepara Kota saja. Melainkan dari berbagai kecamatan.
Selain di alun-alun, lanjut Sadali, ada 48 titik tempat salat iduladha di seluruh wilayah Kabupaten Jepara. Umumnya dilaksanakan di pusat kecamatan atau desa masing-masing.
”Salat Iduladha di alun-alun berjalan sangat meriah dan menyenangkan,” kata Sadali, Wakil Ketua PD Muhammadiyah Kabupaten Jepara, Rabu (28/6/2023).
Sadali melihat, jemaah yang hadir tidak hanya dari kalangan Muhammadiyah. Melainkan dari kalangan lain.
”Ini jemaah bebas. Siapa-siapa yang mau ikut silahkan. Tidak saja dari warga Muhammadiyah. Ada banyak teman-teman kita yang selain Muhammadiyah ikut salat berjamaah,” ucap Sadali usai salat iduladha.Melihat itu, Sadali menilai bahwa masyarakat sudah semakin dewasa dalam menjalankan agama. Di Jepara, kata dia, selain Muhammadiyah ada banyak warga yang mengikuti prinsip metode hisab hakiki wujudul hilal.Terkait dengan perbedaan hari pelaksanaan salat iduladha, Sadali menganggap hal itu sudah menjadi hal yang lumrah. Pihaknya pun meyakini bahwa antar jemaah yang meskipun berbeda, tetap bisa saling menghargai keyaninan masing-masing. Editor: Supriyadi
Murianews, Jepara – Lebih dari tiga ribu warga Muhammadiyah menunaikan ibadah salat iduladha di Alun-alun Jepara Satu. Salat id juga diselenggarakan di puluhan titik lainnya.
Salat iduladha di alun-alun ini diimami Sukahar yang sekaligus merangkap menjadi khatib. Jemaah yang hadir pun tidak hanya berasal dari wilayah Jepara Kota saja. Melainkan dari berbagai kecamatan.
Selain di alun-alun, lanjut Sadali, ada 48 titik tempat salat iduladha di seluruh wilayah Kabupaten Jepara. Umumnya dilaksanakan di pusat kecamatan atau desa masing-masing.
Baca: Ribuan Jemaah Muhammadiyah Salat Iduladha di Stadion Wergu, Ini Pesan Sang Khatib
”Salat Iduladha di alun-alun berjalan sangat meriah dan menyenangkan,” kata Sadali, Wakil Ketua PD Muhammadiyah Kabupaten Jepara, Rabu (28/6/2023).
Sadali melihat, jemaah yang hadir tidak hanya dari kalangan Muhammadiyah. Melainkan dari kalangan lain.
”Ini jemaah bebas. Siapa-siapa yang mau ikut silahkan. Tidak saja dari warga Muhammadiyah. Ada banyak teman-teman kita yang selain Muhammadiyah ikut salat berjamaah,” ucap Sadali usai salat iduladha.
Melihat itu, Sadali menilai bahwa masyarakat sudah semakin dewasa dalam menjalankan agama. Di Jepara, kata dia, selain Muhammadiyah ada banyak warga yang mengikuti prinsip metode hisab hakiki wujudul hilal.
Terkait dengan perbedaan hari pelaksanaan salat iduladha, Sadali menganggap hal itu sudah menjadi hal yang lumrah. Pihaknya pun meyakini bahwa antar jemaah yang meskipun berbeda, tetap bisa saling menghargai keyaninan masing-masing.
Editor: Supriyadi
