Tidak hanya gunungan, sebanyak 55 nasi tumpeng pun diarak keliling desa sebagai bentuk rasa syukur warga atas limpahan rahmat dari Tuhan. Terlebih, panen hasil bumi tahun ini tergolong melimpah.
Petinggi Desa Jambu Timur, Muhammad Aris mengungkapkan, Tradisi kirab gunungan dan tumpeng ini merupakan hasil semangat gotong royong warga. Adapun diarak tersebut adalah hasil bumi dari kebun ataupun sawah warga.
”Arak-arakan ini sebagai ungkapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan yang diberikan ditahun ini,” kata Aris, Sabtu (1/7/2023).
Aris menambahkan, kirab ini merupakan tradisi atau budaya yang harus dilestarikan. Selain itu juga mesti dimanfaatkan untuk membekali masyarakat supaya lebih giat dalam bergotong royong dan saling kompak dalam memajukan desanya.
”Saya berharap kirab ini membawa masyarakat Jambu Timur lebih maju dan perekonomian warga semakin meningkat,” ucap Aris.
Sarkini, warga setempat mengaku sangat senang bisa mengikuti acara ini dan ikut berebut gunungan. Dia menilai bahwa tradisi semacam itu bisa memupuk rasa persaudaraan dan gotong royong sesama warga.”
berkah dan semoga kirab gunungan tahun depan lebih meriah dan sukses,” ungkapnya sambil membawa sayuran hasil dari gunungan yang direbutnya. Editor: Cholis Anwar
Murianews, Jepara – Warga Desa Jambu Timur, Kecamatan Mlonggo, Kabupaten Jepara, melaksanakan pawai bersih desa atau sedekah bumi, Sabtu (1/7/2023). Dalam pawai itu, ada 50 gunungan yang terbuat dari hasil bumi Desa Jambu Timur. Kemudian, gunungan itu diarak mengelilingi desa.
Tidak hanya gunungan, sebanyak 55 nasi tumpeng pun diarak keliling desa sebagai bentuk rasa syukur warga atas limpahan rahmat dari Tuhan. Terlebih, panen hasil bumi tahun ini tergolong melimpah.
Petinggi Desa Jambu Timur, Muhammad Aris mengungkapkan, Tradisi kirab gunungan dan tumpeng ini merupakan hasil semangat gotong royong warga. Adapun diarak tersebut adalah hasil bumi dari kebun ataupun sawah warga.
Baca: Festival Jondang Kawak Jepara, Sedekah Bumi Tanda Syukur
”Arak-arakan ini sebagai ungkapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan yang diberikan ditahun ini,” kata Aris, Sabtu (1/7/2023).
Aris menambahkan, kirab ini merupakan tradisi atau budaya yang harus dilestarikan. Selain itu juga mesti dimanfaatkan untuk membekali masyarakat supaya lebih giat dalam bergotong royong dan saling kompak dalam memajukan desanya.
”Saya berharap kirab ini membawa masyarakat Jambu Timur lebih maju dan perekonomian warga semakin meningkat,” ucap Aris.
Baca: Tak Ada Ramai-Ramai di Sedekah Bumi di Desa Tunahan Jepara
Sarkini, warga setempat mengaku sangat senang bisa mengikuti acara ini dan ikut berebut gunungan. Dia menilai bahwa tradisi semacam itu bisa memupuk rasa persaudaraan dan gotong royong sesama warga.
”
Alhamdulillah Ngalap berkah, saya mendapatkan beberapa sayuran, nanti akan saya masak
ben berkah dan semoga kirab gunungan tahun depan lebih meriah dan sukses,” ungkapnya sambil membawa sayuran hasil dari gunungan yang direbutnya.
Editor: Cholis Anwar