Petinggi Desa Plajan, Kartono mengatakan, ini merupakan kesempatan pertama bagi Desa Plajan tampil di panggung lomba desa di tingkat nasional. Ada berbagai hal yang menjadi modal utama untuk bersaing dengan desa-desa se Indonesia.
“Ini merupakan hasil kerja keras seluruh masyarakat Desa Plajan,” kata Kartono kepada Murianews.com, Senin (3/7/2023).
Kartono menyebutkan, saat ini seluruh persyaratan lomba, seperti administrasi dan video profil desa sudah diunggah secara online.
Sejumlah modal utama yang tawarkan dalam lomba itu antara lain potensi wisata, pengembangan inovasi dan seni budaya. Di sektor wisata, Kartono menawarkan sejumlah obyek wisata alam yang dimiliki dan dikelola desa. Seperti wisata akar seribu.
Sedangkan untuk inovasi, Kartono mengajukan program jimpitan sampah masyarakat (Jimsama). Program ini merupakan upaya untuk peningkatan ekonomi kerakyatan.
Selain itu, ada juga program limbah menjadi berkah. Dengan potensi yang ada, yakni kulit pohon sagu yang diolah menjadi keramik dan tempelan dinding.
“Produk itu sudah dikirim ke Bali, Jogja dan sejumlah daerah lain lewat penjualan online,” ujar Kartono.
“Produk itu sudah dikirim ke Bali, Jogja dan sejumlah daerah lain lewat penjualan online,” ujar Kartono.
Kartono menyebutkan, peniliaian secara online rencananya dimulai hari ini. Setelah itu, akan diambil lima finalis yang nantinya akan dilakukan penilaian langsung ke lapangan.
Kartono berharap, Desa Plajan bisa mendapatkan hasil terbaik. Mengingat lomba desa ini disengkuyung seluruh masyarakat yang ingin memajukan desanya.Editor: Budi Santoso
Murianews, Jepara - Desa Plajan, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Jepara sukses menjuarai lomba desa tingkat Provinsi Jawa Tengah. Selanjutnya, Desa Plajan akan maju mewakili Jawa Tengah ke tingkat nasional.
Petinggi Desa Plajan, Kartono mengatakan, ini merupakan kesempatan pertama bagi Desa Plajan tampil di panggung lomba desa di tingkat nasional. Ada berbagai hal yang menjadi modal utama untuk bersaing dengan desa-desa se Indonesia.
“Ini merupakan hasil kerja keras seluruh masyarakat Desa Plajan,” kata Kartono kepada Murianews.com, Senin (3/7/2023).
Kartono menyebutkan, saat ini seluruh persyaratan lomba, seperti administrasi dan video profil desa sudah diunggah secara online.
Sejumlah modal utama yang tawarkan dalam lomba itu antara lain potensi wisata, pengembangan inovasi dan seni budaya. Di sektor wisata, Kartono menawarkan sejumlah obyek wisata alam yang dimiliki dan dikelola desa. Seperti wisata akar seribu.
Sedangkan untuk inovasi, Kartono mengajukan program jimpitan sampah masyarakat (Jimsama). Program ini merupakan upaya untuk peningkatan ekonomi kerakyatan.
Selain itu, ada juga program limbah menjadi berkah. Dengan potensi yang ada, yakni kulit pohon sagu yang diolah menjadi keramik dan tempelan dinding.
“Produk itu sudah dikirim ke Bali, Jogja dan sejumlah daerah lain lewat penjualan online,” ujar Kartono.
BACA JUGA: Meninggal Dunia, Presiden Gong Perdamaian Dunia Dimakamkan di Plajan Jepara
Kartono menyebutkan, peniliaian secara online rencananya dimulai hari ini. Setelah itu, akan diambil lima finalis yang nantinya akan dilakukan penilaian langsung ke lapangan.
Kartono berharap, Desa Plajan bisa mendapatkan hasil terbaik. Mengingat lomba desa ini disengkuyung seluruh masyarakat yang ingin memajukan desanya.
Editor: Budi Santoso