Rabu, 19 November 2025


Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan pada DKPP Jepara, Mudhofir mengatakan, sejak adanya kabar kemunculan antraks di daerah lain, pihaknya langsung melakukan deteksi dini. Seluruh petugas kesehatan hewan dikerahkan untuk hal itu.

“Kami punya 27 petugas layanan (kesehatan hewan, red) yang setiap hari memutar. Sejauh ini tidak ada (temuan antraks, red),” kata Mudhofir kepada Murianews.com, Jumat (7/7/2023).

Sejauh ini, Mudhofir selalu memantau ternak-ternak, terutama sapi dan kambing di masyarakat. Berdasarkan data DKPP, jumlah populasi sapi di Kota Ukir sebanyak 45.972 ekor. Sedangkan populasi kambing sebanyak 63.552 ekor.

Mudhofir selalu menginformasikan gejala-gejala antraks kepada masyarakat. Selain itu, pihaknya juga selalu mengedukasi para peternak di berbagai tempat.

BACA JUGA: Sapi Terjangkit Virus LSD di Jepara Masih Ribuan, Peternak Makin Resah

Supaya tidak tertular antraks, Mudhofir menyarankan agar masyarakat tidak membeli ternak dari daerah wabah, yakni dari Kabupaten Gunung Kidul. Selain itu, masyarakat juga diimbau tidak pergi ke daerah wabah. Pihaknya juga menyarankan agar masyarakat tidak mengonsumsi ternak sakit, terutama yang bergejala klinis.“Kebersihan kandang dan ternak juga harus diutamakan,” imbuh Mudhofir.Diketahui, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah menyiapkan vaksin antraks. Namun, lanjut Mudhofir, vaksin itu hanya untuk wilayah yang berbatasan denganwabah. Editor: Budi Santoso

Baca Juga

Komentar

Terpopuler