Murianews, Jepara – Beredar video yang menggambarkan suasana pengeroyokan tukang bangunan di sebuah masjid di Desa Bugel, Kecamatan Kedung, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Video tersebut kemudian viral di media sosial.

Dalam rekaman CCTV yang diterima Murianews.com, pengeroyokan itu terjadi pada pukul 16.53 WIB, Minggu (17/9/2023). Dalam video berdurasi 30 detik itu, tampak lima pemuda tiba-tiba menghampiri salah satu tukang bangunan berbaju biru langit.

Sesaat kemudian, seorang berjaket hitam memukul kepala tukang bangunan itu. Kemudian empat orang lainnya ikut memukul. Tukang bangunan itu berusaha melarikan diri, namun pemuda berjaket hitam itu justru memukul dengan besi sebanyak dua kali. Sementara satu tukang bangunan lainnya melarikan diri.

Kapolsek Kedung, AKP Anang Heriyanto membenarkan kejadian tersebut terjadi di Masjid Besar Baitul Muttaqin. Pihaknya menyebutkan, total pelaku ada lima orang yang merupakan warga Desa Surodadi, Kecamatan Kedung. Semua identitas pelaku sudah dikantongi

”Satu orang pelaku sudah kami amankan. Tapi bicaranya masih ngalor-ngidul (tidak jelas, red),” kata AKP Anang saat dihubungi Murianews.com, Senin (18/9/2023) petang.

Kepada penyidik, pelaku mengaku dalam kondisi terpengaruh minuman beralkohol saat mengeroyok tukang bangunan tersebut. Sebelumnya, mereka habis pergi dari jalan-jalan sambil mabuk-mabukan.

Setibanya di masjid, mereka berbicara tanpa terkontrol. Merasa tak nyaman, kemudian tukang bangunan tersebut mengingatkan mereka agar tak bicara sembarangan karena di masjid.

Karena pengaruh dari alkohol itu, akhirnya dia (pelaku, red) emosi. ”Kemudian dia melempar batu sama mukul sampai besi. Korbannya ada luka. Batu bata dan besi itu sudah kami amankan,” ungkap AKP Anang.

AKP Anang sudah sempat mengklarifikasi korban. Namun karena kondisinya masih belum sehat betul, keterangannya masih belum lengkap. Pihaknya berencana akan memintai keterangan ulang. Baik pelaku maupun korban.

“Besok kita akan panggil saksi-saksi untuk dimintai keterangan. Yang pasti satu pelaku sudah kami amankan di polsek,” pungkas dia.

Editor: Dani Agus