Rabu, 27 September 2023

Pantai Bobi Karimunjawa Tercemar, Airnya Berubah Seperti Oli

Faqih Mansur Hidayat
Selasa, 19 September 2023 15:19:00
Kondisi Pantai Bobi di Karimunjawa tang tercemar limbah seperti oli. (Murianews/Istimewa)

Murianews, Jepara – Para wisatawan dan masyarakat di sekitar Pantai Bobi, Kepulauan Karimunjawa, Kabupaten Jepara, dikagetkan dengan kemunculan limbah. Akibatnya, para wisatawan hengkang dari salah satu pantai terbaik di Karimunjawa itu.

Petinggi Desa Karimunjawa, Arif Setiawan mengatakan, limbah tersebut muncul dan diketahui masyarakat pada pagi tadi, Selasa (19/9/2023). Di permukaan air dan sepanjang bibir pantai, terdapat limbah berwarna merah, hijau dan hitam pekat seperti oli.

Limbah tersebut membuat air di Pantai Bobi menimbulkan bau tak sedap. Rupanya, limbah yang diduga berasal dari tambak udang tersebut juga terdapat di kawasan keramba ikan Legon Waru.

“Dua-duanya sama parahnya. Di Pantai Bobi berwarna hitam,” ungkap Arif saat dihubungi Murianews.com.

Limbah tersebut dinilai mirip dengan limbah yang dihasilkan tambak udang. Namun, Arif tak mau tergesa-gesa menuduh itu bersumber dari tambak udang.

Hanya saja, sekitar dua hingga tiga kilometer dari Pantai Bobi memang terdapat tambak udang. Karena saat ini musim timuran, limbah tambak udang tersebut diduga terbawa arus sampai ke Pantai Bobi.

“Tetapi saya tidak bisa menjawab apakah limbah itu dari tambak udang atau tidak. Jawabannya kan, berdasarkan uji laboratorium. Tetapi kalau memang benar sumbernya dari tambak udang, penetapan perda (Peraturan Daerah Kabupaten Jepara tentang Rancangan Tata Ruang dan Wilayah, red) harus ditetapkan. Ikuti aturan saja,” tegas Arif.

Adanya limbah tersebut, kata Arif, akan berdampak buruk bagi sektor pariwisata. Wisatawan dipastikan tidak akan mau ke Pantai Bobi lagi karena airnya tercemar dan keindahannya hilang.

Untuk itu, siang ini pihaknya mengajak sejumlah warga untuk membersihkan Pantai Bobi. Langkah cepat itu diambil untuk mengantisipasi kekecewaan wisatawan yang datang ke Pantai Bobi.

“Yang paling penting langkah percepatan. Kita bersihkan limbahnya. Urusan lainnya kita urus kemudian,” pungkas Arif.

Editor: Budi Santoso

Komentar