Kekeringan Terus Meluas, 19 Desa di Jepara Krisis Air Bersih
Faqih Mansur Hidayat
Senin, 2 Oktober 2023 14:10:00
Murianews, Jepara – Krisis air bersih akibat bencana kekeringan yang melanda Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, semakin meluas. Terbaru, desa yang terdampak bertambah menjadi sembilan belas desa.
Kepala Seksi Rehabilitasi dan Rekonstruksi, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jepara, Muh Ali Wibowo menyebutkan, krisis air bersih tersebar di sepuluh kecamatan. Sebarannya meliputi sembilan belas desa.
Bowo memaparkan, kekeringan yang melanda Kecamatan Karimunjawa tersebar di Desa Kemujan dengan jumlah terdampak 650 jiwa. Kemudian di Dukuh Mrican sebanyak 500 jiwa, Dukuh Telaga 200 jiwa dan 150 jiwa di Dukuh Batulawang.
Sementara di Kecamatan Kedung, sebanyak 2.385 jiwa warga di Desa Kedungmalang dan Desa Karangaji sebanyak 2.016 jiwa, terdampak. Lalu di Kecamatan Pecangaan, di Desa Gerdu yang terdampak sebanyak 1.980 jiwa dan di Desa Kaliombo sebanyak 1.060 jiwa.
Kemudian di Kecamatan Donorojo, terdapat 956 jiwa di Desa Sumberrejo dan sebanyak 1.328 di Desa Clering, yang terdampak. Sementara di Desa Bategede Kecamatan Nalumsari sebanyak 170 Kartu Keluarga (KK). Lalu di Desa Tunggulpandean dengan jumlah terdampak masih dalam proses pencatatan.
Berikutnya di Desa Kunir, Kecamatan Keling ada 973 jiwa yang terdampak kekeringan. Lalu Desa Gelang juga dilaporkan mengalami kekeringan, dengan pihak BPBD masih melakukan pencatatan terhadap jumlah warga yang terdampak.
Bowo menambahkan, di Desa Mayong Kidul, Kecamatan Mayong juga mengalami kekeringan. Jumlah yang terdampak mencapai 435 jiwa. Lalu di Desa Bringin, Kecamatan Batealit juga masih dalam pencatatan terhadap jumlah yang terdampak.
“Barusan tadi pagi ada tambahan dari Desa Kedungsarimulyo, Kecamatan Welahan,” kata Bowo kepada Murianews.com, Senin (2/10/2023).
Dengan terus bertambahnya desa yang mengalami kekeringan itu, BPBD Jepara mencatat ada lebih dari 13 ribu jiwa yang kini mengalami krisis air bersih di Kabupaten Jepara.
“Kami rutin droping ke desa-desa itu. Juga bersama beberapa instansi atau kelompok lain. Jika ada laporan kekeringan, langsung kami atur droping air bersih,” ujar Bowo.
Editor: Budi Santoso



