Kamis, 20 November 2025

Murianews, Jepara – Kekeringan yang melanda Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, terus meluas. Hingga saat ini, total warga yang mengalami krisis air sebanyak 15.853 jiwa.

Kepala Seksi Rehabilitasi dan Rekonstruksi, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jepara Muh Ali Wibowo mengatakan, jumlah wilayah yang mengalami kekeringan memang terus bertambah.

”Hari ini masuk laporan Desa Mayong Lor, Kecamatan Mayong,” kata Bowo kepada Murianews.com, Selasa (10/10/2023).

Bowo menyebut, saat ini kekeringan melanda 12 kecamatan di Kota Ukir. Pihaknya  memaparkan, kekeringan yang melanda Kecamatan Karimunjawa tersebar di Desa Kemujan dengan jumlah terdampak 650 jiwa, Dukuh Mrican sebanyak 500 jiwa, Dukuh Telaga 200 jiwa dan 150 jiwa di Dukuh Batulawang.

Sementara di Kecamatan Kedung, sebanyak 2.385 jiwa warga di Desa Kedungmalang, Desa Karangaji sebanyak 2.016 jiwa. Lalu di Kecamatan Pecangaan, di Desa Gerdu yang terdampak sebanyak 1.980 jiwa dan di Desa Kaliombo sebanyak 1.060 jiwa.

Kemudian di Kecamatan Donorojo, terdapat 956 jiwa di Desa Sumberrejo dan sebanyak 1.328 di Desa Clering. Sementara di Desa Bategede Kecamatan Nalumsari sebanyak 170 Kartu Keluarga (KK), lalu di Desa Tunggulpandean dengan jumlah terdampak masih dalam proses pencatatan.

Kemudian di Desa Kunir, Kecamatan Keling sebanyak 973 jiwa yang terdampak kekeringan. Lalu Desa Gelang sebanyak 678 jiwa.

Bowo menambahkan, di Desa Mayong Kidul, Kecamatan Mayong. Jumlah yang terdampak 435 jiwa. Sementara di Desa Mayong Lor sebanyak 1.200 jiwa.

Lalu di Desa Kedungsari Mulyo, Kecamatan Welahan sebanyak 1.351 jiwa. Dan di Desa Welahan sebanyak  1.417 jiwa.

”Kami tetap akan mendropping air bersih kepada desa yang melaporkan ada kekeringan. Silahkan ajukan surat kepada BPBD Jepara saja,” kata Bowo.

Editor: Dani Agus

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler